Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Profligate, Epicureanisme, Pleasure-seeing, ... ; Upaya Manusia Mencari Kebahagiaan dan Kepuasan

11 Juni 2024   14:47 Diperbarui: 11 Juni 2024   15:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Konsumsi, Konsumtif, dan Hedon: Perspektif Ekonomi dan Sosial

Konsumsi adalah bagian integral dari kehidupan manusia dan ekonomi. Ini mencakup semua kegiatan di mana individu atau kelompok menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. 

Namun, ada perbedaan mendasar antara konsumsi yang sehat dan pola konsumsi yang bersifat konsumtif dan hedonistik. Memahami perbedaan ini penting untuk menilai dampaknya terhadap individu, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan.

Konsumsi: Dasar Ekonomi

Konsumsi dalam ilmu ekonomi merujuk pada penggunaan barang dan jasa oleh rumah tangga. Ini adalah salah satu komponen utama dari Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara, bersama dengan investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor-impor. Menurut Keynesian economics, konsumsi adalah pendorong utama dari permintaan agregat. Ketika konsumsi meningkat, permintaan terhadap barang dan jasa juga meningkat, yang pada gilirannya mendorong produksi dan pertumbuhan ekonomi.

Konsumsi yang sehat adalah yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan individu. Ini berarti menggunakan sumber daya secara bijak untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Konsumsi yang bijak juga mempertimbangkan masa depan, menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi.

Konsumtif: Kecenderungan Berlebihan

Konsumtif, di sisi lain, merujuk pada kecenderungan berlebihan dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Ini sering kali dipicu oleh dorongan emosional atau sosial daripada kebutuhan nyata. Pola konsumsi yang konsumtif dapat dilihat dari perilaku membeli barang-barang mewah atau tidak perlu hanya untuk memenuhi keinginan atau mengikuti tren. Fenomena ini sering kali didorong oleh pengaruh iklan, media sosial, dan peer pressure.

Dampak dari perilaku konsumtif dapat merugikan baik individu maupun masyarakat. Secara individu, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah keuangan seperti utang dan kekurangan tabungan untuk masa depan. 

Secara sosial, konsumsi yang konsumtif dapat mendorong ketidakadilan ekonomi dan lingkungan, karena produksi yang berlebihan sering kali melibatkan eksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja murah di negara berkembang.

Hedonisme: Pencarian Kepuasan Sesaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun