Perkembangan teknologi telah memunculkan ekonomi gig, yang menawarkan fleksibilitas kerja melalui platform digital. Gen-Z dapat memanfaatkan peluang ini dengan bekerja sebagai freelancer atau pekerja kontrak di berbagai bidang, seperti desain grafis, penulisan konten, atau pengembangan aplikasi. Regulasi yang mendukung dan perlindungan sosial yang memadai perlu dikembangkan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan pekerja gig.
6. Kebijakan Pemerintah yang Proaktif
Pemerintah harus mengambil peran proaktif dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung Gen-Z. Kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi, insentif bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja muda, serta program-program pelatihan dan pemberdayaan harus diimplementasikan secara efektif. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah juga penting untuk mengatasi masalah pengangguran secara komprehensif.
7. Membangun Ekosistem Inovasi
Mendorong inovasi melalui pembangunan ekosistem yang mendukung start-up dan perusahaan teknologi dapat menciptakan banyak peluang kerja baru. Penelitian dan pengembangan, akses ke pembiayaan, dan lingkungan regulasi yang kondusif dapat memfasilitasi munculnya ide-ide baru yang dapat diubah menjadi usaha yang produktif dan menciptakan lapangan kerja.
8. Peningkatan Kesadaran dan Orientasi Karir
Banyak Gen-Z yang mungkin kurang menyadari berbagai peluang karir yang tersedia atau bagaimana mencapai tujuan profesional mereka. Program orientasi karir, bursa kerja, dan konseling karir di sekolah dan universitas dapat membantu mereka mengenali potensi dan merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik.
9. Inklusi Sosial dan Pemberdayaan Komunitas
Beberapa kelompok dalam Gen-Z mungkin menghadapi hambatan tambahan, seperti disabilitas atau latar belakang ekonomi yang kurang beruntung. Program inklusi sosial yang memastikan bahwa semua individu memiliki akses yang sama ke pendidikan dan peluang kerja sangat penting. Pemberdayaan komunitas melalui pelatihan keterampilan dan dukungan lokal juga dapat membantu mengurangi pengangguran di tingkat akar rumput.
Mengatasi pengangguran di kalangan Gen-Z memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Revitalisasi pendidikan, mendorong kewirausahaan, pengembangan keterampilan digital, program magang, fleksibilitas kerja, kebijakan pemerintah yang proaktif, pembangunan ekosistem inovasi, peningkatan kesadaran karir, dan inklusi sosial merupakan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan ini. Dengan implementasi yang tepat, 9,9 juta Gen-Z yang menganggur dapat diarahkan menuju masa depan yang lebih produktif dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H