Nissan adalah salah satu pabrikan Jepang pertama yang mengadopsi teknologi EV dengan peluncuran Nissan Leaf pada tahun 2010. Namun, meskipun Leaf menjadi salah satu EV paling laris di dunia, Nissan tampak kehilangan momentum dalam pengembangan EV lebih lanjut dan tertinggal di belakang para pesaing global yang lebih agresif dalam mengembangkan model EV baru dan inovatif.
Penyebab Keterlambatan
Fokus pada Teknologi Hibrida dan Hidrogen
Salah satu alasan utama keterlambatan pabrikan Jepang dalam adopsi EV adalah fokus mereka yang berkelanjutan pada teknologi hibrida dan hidrogen. Toyota dan Honda, khususnya, menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam pengembangan kendaraan hibrida dan berbahan bakar sel hidrogen. Sementara teknologi ini memiliki manfaat lingkungan, mereka tidak mendapatkan adopsi pasar yang sama seperti kendaraan listrik murni.
Strategi Konservatif
Pabrikan Jepang dikenal dengan pendekatan yang konservatif dan hati-hati dalam bisnis mereka. Mereka cenderung menunggu dan melihat bagaimana pasar berkembang sebelum membuat investasi besar dalam teknologi baru. Strategi ini berhasil di masa lalu, tetapi dalam konteks transformasi cepat menuju mobil listrik, pendekatan ini membuat mereka tertinggal dari pabrikan yang lebih agresif seperti Tesla dan pabrikan Eropa.
Tantangan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur pengisian daya listrik dan hidrogen yang memadai adalah tantangan besar. Pabrikan Jepang menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung teknologi baru ini tersedia secara luas. Hal ini mempengaruhi kecepatan adopsi teknologi baru oleh konsumen.
Masa Depan Mobil Listrik Jepang
Meskipun pabrikan Jepang tampak tertinggal, mereka tidak sepenuhnya keluar dari permainan. Ada indikasi bahwa mereka mulai mempercepat upaya mereka dalam mengadopsi teknologi mobil listrik. Toyota, misalnya, telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan lebih dari 10 model EV baru pada tahun 2025. Honda juga telah menyatakan komitmen untuk menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil di Eropa pada tahun 2022 dan beralih sepenuhnya ke EV pada tahun 2040.
Kolaborasi dan Inovasi