Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Baik-Buruk Defisit APBN

7 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   11:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah kondisi di mana pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun anggaran. Defisit ini seringkali menjadi topik perdebatan yang hangat, dengan pandangan yang beragam mengenai dampak dan implikasinya terhadap perekonomian

Definisi dan Konsep Defisit APBN

Defisit APBN terjadi ketika total pengeluaran pemerintah dalam satu tahun anggaran lebih besar daripada total penerimaan yang diperoleh. Untuk menutup defisit ini, pemerintah biasanya mengandalkan pinjaman, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Konsep ini dapat dipandang dari dua sisi: sebagai alat stimulasi ekonomi ketika dibutuhkan, atau sebagai beban yang berpotensi mengganggu kestabilan fiskal jangka panjang.

Baik: Dampak Positif Defisit APBN

  1. Stimulasi Ekonomi

Dalam kondisi ekonomi yang lesu atau resesi, defisit APBN dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, misalnya melalui proyek infrastruktur, subsidi, atau bantuan sosial, pemerintah dapat meningkatkan permintaan agregat yang pada gilirannya dapat menggerakkan roda ekonomi. Teori Keynesian mendukung pendekatan ini dengan menyatakan bahwa pengeluaran pemerintah yang ditingkatkan dapat membantu mengatasi kurangnya permintaan dalam perekonomian.

  1. Peningkatan Investasi

Penggunaan dana dari defisit untuk investasi dalam infrastruktur dan sektor produktif lainnya dapat menciptakan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bandara meningkatkan konektivitas dan efisiensi ekonomi, yang pada akhirnya dapat menarik investasi swasta dan meningkatkan produktivitas nasional.

  1. Penguatan Jaring Pengaman Sosial

Dalam masa krisis, seperti pandemi COVID-19, defisit APBN memungkinkan pemerintah untuk memperkuat jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang paling rentan. Bantuan sosial, subsidi, dan program kesehatan yang didanai dari defisit anggaran dapat membantu mencegah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi yang lebih parah.

Buruk: Dampak Negatif Defisit APBN

  1. Peningkatan Beban Utang

Defisit APBN yang terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan beban utang yang signifikan. Utang pemerintah harus dibayar kembali dengan bunga, yang berarti bahwa bagian dari pendapatan negara di masa depan akan digunakan untuk membayar utang dan bunganya, mengurangi kemampuan pemerintah untuk membiayai program-program penting lainnya.

  1. Inflasi dan Ketidakstabilan Ekonomi

Jika defisit dibiayai melalui pencetakan uang baru atau pinjaman dari bank sentral, hal ini dapat memicu inflasi. Inflasi yang tidak terkendali dapat mengurangi daya beli masyarakat dan menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Selain itu, ketergantungan yang tinggi pada pinjaman luar negeri dapat meningkatkan risiko nilai tukar dan mempengaruhi kestabilan ekonomi makro.

  1. Penurunan Kepercayaan Investor

Defisit anggaran yang besar dan berkelanjutan dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap kemampuan pemerintah untuk mengelola ekonomi secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan premi risiko, yang berarti biaya pinjaman bagi pemerintah akan naik. Penurunan peringkat kredit oleh lembaga pemeringkat internasional juga dapat terjadi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi arus investasi asing ke dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun