Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Analisis Kenapa Perusahaan Multinasional Tidak Mau Berinvestasi di Indonesia

5 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:00 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing langsung (FDI). Namun beberapa perusahaan multinasional masih enggan berinvestasi di Indonesia. Indonesia dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah seharusnya menjadi magnet bagi investasi asing. Namun kenyataannya banyak perusahaan multinasional masih ragu untuk menanamkan modal di negara ini. 

Faktor-Faktor Penghambat Investasi Asing di Indonesia

  1. Birokrasi yang Rumit Prosedur perizinan di Indonesia sering kali dianggap rumit dan memakan waktu. Menurut laporan Ease of Doing Business 2020 yang dikeluarkan oleh Bank Dunia Indonesia berada di peringkat 73 dari 190 negara dalam hal kemudahan berbisnis. Birokrasi yang kompleks dan berbelit-belit sering kali menjadi kendala utama bagi investor asing.
  2. Korupsi Transparency International dalam laporan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2021 menempatkan Indonesia di peringkat 102 dari 180 negara. Tingginya tingkat korupsi di berbagai sektor, terutama dalam proses perizinan dan tender pemerintah, membuat investor asing berpikir dua kali sebelum berinvestasi di Indonesia.
  3. Ketidakpastian Regulasi Perubahan regulasi yang sering kali tidak terduga dan inkonsisten menciptakan ketidakpastian bagi perusahaan multinasional. Sebagai contoh, revisi UU Ketenagakerjaan dan perpajakan yang sering dilakukan tanpa konsultasi dengan pelaku industri menimbulkan ketidakpastian hukum dan risiko bisnis yang tinggi.
  4. Infrastruktur yang Kurang Memadai Meskipun pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur, banyak wilayah di Indonesia masih kekurangan infrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhan, dan listrik. Hal ini menghambat distribusi barang dan jasa serta meningkatkan biaya operasional.
  5. Kualitas Sumber Daya Manusia Kualitas tenaga kerja di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Banyak perusahaan multinasional mengeluhkan kurangnya tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan tinggi. Menurut laporan Global Competitiveness Report 2019 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 50 dari 141 negara dalam hal kualitas pendidikan dan pelatihan.

Tren Investasi Asing di Indonesia

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa investasi asing langsung (FDI) di Indonesia mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, FDI mencapai USD 28,2 miliar, menurun dari USD 30,2 miliar pada tahun 2019. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang menghambat arus investasi global.

Namun, terdapat beberapa sektor yang menunjukkan peningkatan minat dari investor asing, seperti sektor teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, serta energi terbarukan. Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan berbagai insentif untuk menarik investasi di sektor-sektor ini, termasuk pembebasan pajak dan kemudahan perizinan.

Prediksi Masa Depan

Keengganan perusahaan multinasional untuk berinvestasi di Indonesia dapat berubah dengan beberapa langkah strategis. Berikut adalah beberapa prediksi untuk masa depan:

  1. Reformasi Birokrasi Jika pemerintah Indonesia berhasil melakukan reformasi birokrasi dan menyederhanakan proses perizinan, hal ini akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi. Digitalisasi proses perizinan juga dapat mengurangi potensi korupsi dan meningkatkan transparansi.
  2. Peningkatan Infrastruktur Investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur, seperti yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik, sehingga menarik lebih banyak investor asing.
  3. Stabilitas Regulasi Penyusunan kebijakan yang lebih konsisten dan transparan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor. Pemerintah perlu melakukan konsultasi yang lebih intensif dengan pelaku industri sebelum mengeluarkan kebijakan baru.
  4. Pengembangan Sumber Daya Manusia Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan kerja akan menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan kompetitif. Program-program pelatihan kerja yang bekerjasama dengan sektor swasta dapat mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing, namun masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi. Dengan reformasi birokrasi, peningkatan infrastruktur, stabilitas regulasi, dan pengembangan sumber daya manusia, Indonesia dapat meningkatkan daya tariknya bagi perusahaan multinasional. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan tren investasi asing di Indonesia akan mengalami peningkatan yang signifikan di masa depan.

Daftar Pustaka

  1. Bank Dunia. (2020). "Ease of Doing Business 2020." Retrieved from World Bank
  2. Transparency International. (2021). "Corruption Perceptions Index 2021." Retrieved from Transparency.org
  3. World Economic Forum. (2019). "Global Competitiveness Report 2019." Retrieved from WEForum.org
  4. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (2021). "Laporan Tahunan Investasi 2020." Retrieved from BKPM.go.id

Matriks Analisis

Faktor Penghambat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun