Pekerjaan entry-level, yang seharusnya menjadi gerbang masuk bagi para lulusan baru atau individu yang baru memasuki dunia kerja, semakin sulit untuk ditembus. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pencari kerja muda yang merasa terjebak dalam siklus tanpa akhir: mereka membutuhkan pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan tetapi memerlukan pekerjaan untuk mendapatkan pengalaman.
Alasan Pekerjaan Entry-Level Semakin Sulit Ditembus
1. Persaingan yang Ketat
Jumlah Lulusan Meningkat
Setiap tahun jumlah lulusan perguruan tinggi semakin meningkat menciptakan persaingan yang sangat ketat untuk posisi entry-level. Data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi sebesar 5% setiap tahun dalam dekade terakhir.
Globalisasi dan Mobilitas Tenaga Kerja
Globalisasi mempermudah perusahaan untuk merekrut kandidat dari berbagai belahan dunia, sehingga kompetisi menjadi lebih luas dan tidak terbatas pada pasar lokal saja. Kandidat dari luar negeri yang memiliki kualifikasi lebih tinggi atau pengalaman magang internasional seringkali lebih diutamakan.
2. Kualifikasi yang Semakin Tinggi
Pengalaman Kerja sebagai Syarat
Banyak pekerjaan entry-level sekarang menuntut pengalaman kerja, bahkan untuk posisi yang seharusnya tidak memerlukan pengalaman sebelumnya. Ini seringkali mencakup magang, pekerjaan paruh waktu atau proyek freelance yang relevan.
Keahlian Teknis dan Sertifikasi