Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Biar Dapat "Entry-Level" yang Bagus

2 Juni 2024   13:41 Diperbarui: 2 Juni 2024   13:46 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pekerjaan entry-level, yang seharusnya menjadi gerbang masuk bagi para lulusan baru atau individu yang baru memasuki dunia kerja, semakin sulit untuk ditembus. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran di kalangan pencari kerja muda yang merasa terjebak dalam siklus tanpa akhir: mereka membutuhkan pengalaman untuk mendapatkan pekerjaan tetapi memerlukan pekerjaan untuk mendapatkan pengalaman.

Alasan Pekerjaan Entry-Level Semakin Sulit Ditembus

1. Persaingan yang Ketat

Jumlah Lulusan Meningkat

Setiap tahun jumlah lulusan perguruan tinggi semakin meningkat menciptakan persaingan yang sangat ketat untuk posisi entry-level. Data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi sebesar 5% setiap tahun dalam dekade terakhir.

Globalisasi dan Mobilitas Tenaga Kerja

Globalisasi mempermudah perusahaan untuk merekrut kandidat dari berbagai belahan dunia, sehingga kompetisi menjadi lebih luas dan tidak terbatas pada pasar lokal saja. Kandidat dari luar negeri yang memiliki kualifikasi lebih tinggi atau pengalaman magang internasional seringkali lebih diutamakan.

2. Kualifikasi yang Semakin Tinggi

Pengalaman Kerja sebagai Syarat

Banyak pekerjaan entry-level sekarang menuntut pengalaman kerja, bahkan untuk posisi yang seharusnya tidak memerlukan pengalaman sebelumnya. Ini seringkali mencakup magang, pekerjaan paruh waktu atau proyek freelance yang relevan.

Keahlian Teknis dan Sertifikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun