Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Eid Mubarak 143: Memanfaatkan Stimulus Fiskal di Momentum Ekonomi Pasca Idul Fitri

7 Mei 2024   20:51 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Periode pasca Idul Fitri sering kali menjadi momen penting bagi perekonomian suatu negara. Di tengah berbagai dinamika dan tantangan ekonomi global, penggunaan stimulus fiskal menjadi strategi yang efektif untuk memanfaatkan momentum ekonomi pasca perayaan Idul Fitri.

Pentingnya Stimulus Fiskal Pasca Idul Fitri

Stimulus fiskal merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan belanja publik atau mengurangi beban pajak dalam rangka merangsang pertumbuhan ekonomi. Pasca perayaan Idul Fitri, ketika aktivitas ekonomi kembali meningkat, penggunaan stimulus fiskal dapat menjadi pendorong yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Efek Positif Stimulus Fiskal Pasca Idul Fitri

  1. Stimulasi Konsumsi: Stimulus fiskal dapat meningkatkan daya beli masyarakat pasca Idul Fitri, mendorong konsumsi barang dan jasa. Ini akan memberikan dorongan tambahan bagi sektor ritel, pariwisata, dan industri lain yang terkait dengan konsumsi domestik.
  2. Peningkatan Investasi: Dengan adanya stimulus fiskal, investor akan merasa lebih percaya diri untuk melakukan investasi di berbagai sektor ekonomi. Hal ini akan meningkatkan aktivitas investasi dan memicu pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
  3. Penciptaan Lapangan Kerja: Dampak positif dari stimulus fiskal akan tercermin dalam penciptaan lapangan kerja baru. Penambahan lapangan kerja akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran.

Contoh Efektivitas Stimulus Fiskal Pasca Idul Fitri

Kasus Korea Selatan menjadi contoh yang menarik dalam penerapan stimulus fiskal pasca perayaan Chuseok, versi Korea dari Idul Fitri. Pada tahun 2020, pemerintah Korea Selatan meluncurkan paket stimulus fiskal senilai 7,8 triliun won (sekitar 6,9 miliar dolar AS) untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca-Chuseok.

Paket stimulus tersebut mencakup insentif pajak bagi perusahaan, bantuan tunai langsung bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, dan dukungan untuk sektor-sektor yang terdampak secara langsung oleh pandemi COVID-19. Langkah-langkah ini berhasil menggerakkan kembali aktivitas ekonomi pasca-Chuseok dan memberikan dorongan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan.

Tantangan dan Kritik Terhadap Stimulus Fiskal

Meskipun stimulus fiskal dapat memberikan banyak manfaat bagi perekonomian, namun juga tidak terlepas dari tantangan dan kritik. Pengelolaan anggaran yang tidak tepat, inflasi yang meningkat, dan risiko defisit fiskal adalah beberapa tantangan yang harus diatasi dalam penerapan stimulus fiskal.

Stimulus fiskal merupakan instrumen yang efektif dalam memanfaatkan momentum ekonomi pasca perayaan Idul Fitri. Dengan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang baik antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta, stimulus fiskal dapat menjadi pendorong yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. 

Oleh karena itu, pemerintah di seluruh dunia perlu mengambil langkah-langkah yang bijaksana dalam merancang dan melaksanakan stimulus fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca perayaan Idul Fitri dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun