Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Eid Mubarak 120: Dinamika Ekonomi Informal Pasca Idul Fitri

3 Mei 2024   07:59 Diperbarui: 4 Mei 2024   06:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Setiap tahun, momentum Idul Fitri di Indonesia tak hanya membawa suka cita, tetapi juga menandai awal dari serangkaian perubahan dalam lanskap ekonomi. Bagi sebagian besar penduduk Indonesia, momen ini adalah waktu untuk bersilaturahmi, merayakan kemenangan spiritual, dan juga memulai kembali aktivitas ekonomi, terutama dalam sektor informal. Namun, di balik kegembiraan menyambut kembalinya rutinitas sehari-hari, terdapat dinamika yang mempengaruhi sektor ekonomi informal secara signifikan.

1. Peningkatan Konsumsi dan Penjualan

Salah satu aspek paling terlihat dari dinamika pasca Idul Fitri adalah lonjakan konsumsi dan penjualan barang konsumsi. Data dari Kementerian Perdagangan Indonesia menunjukkan bahwa penjualan ritel meningkat secara signifikan pada minggu-minggu pasca Lebaran, dengan peningkatan yang terutama terjadi dalam barang-barang seperti pakaian, makanan, dan barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Fenomena ini memberikan dorongan pada para pelaku usaha informal, seperti pedagang kaki lima dan pemilik warung, yang merasakan lonjakan permintaan barang dagangan mereka.

2. Fluktuasi Permintaan Tenaga Kerja

Meskipun peningkatan konsumsi memberikan peluang bagi pengusaha informal, namun fluktuasi permintaan tenaga kerja sering kali menjadi tantangan tersendiri. Sebagian besar pengusaha informal mengandalkan pekerja harian atau pekerja musiman untuk mengoperasikan usahanya. Pasca Lebaran, permintaan tenaga kerja ini bisa melonjak secara tajam dalam beberapa hari pertama, tetapi kemudian menurun secara signifikan seiring dengan berkurangnya aktivitas belanja masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam penghasilan bagi pekerja informal, yang bergantung pada keberlangsungan permintaan tenaga kerja.

3. Tantangan Infrastruktur dan Akses Keuangan

Sektor ekonomi informal sering kali rentan terhadap masalah infrastruktur dan akses keuangan yang terbatas. Pasca Idul Fitri, tantangan ini dapat menjadi lebih nyata karena peningkatan aktivitas ekonomi yang berdampak pada ketersediaan infrastruktur transportasi, sanitasi, dan layanan keuangan di daerah-daerah yang padat penduduk. Pengusaha informal juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses modal atau layanan keuangan formal untuk mengembangkan usaha mereka, membatasi potensi pertumbuhan ekonomi mereka.

4. Peluang Digitalisasi dan Inovasi

Meskipun tantangan infrastruktur dan akses keuangan tetap menjadi masalah yang harus diatasi, era digital membawa peluang baru bagi sektor ekonomi informal. Platform e-commerce lokal semakin populer di Indonesia, memberikan peluang bagi pengusaha informal untuk memperluas jangkauan pasar mereka tanpa terlalu banyak tergantung pada infrastruktur fisik. Selain itu, inovasi dalam pembayaran digital juga memfasilitasi transaksi yang lebih mudah dan aman bagi pelaku usaha informal dan konsumen mereka.

Tinjauan Teoritis: Resilience dan Adaptasi

Dalam kerangka teoritis ekonomi, dinamika ekonomi informal pasca Idul Fitri mengilustrasikan konsep resilience dan adaptasi. Resilience mencerminkan kemampuan sektor informal untuk bertahan dan pulih dari tekanan eksternal, seperti fluktuasi permintaan dan tantangan infrastruktur. Adaptasi, di sisi lain, mengacu pada kemampuan pengusaha informal untuk menyesuaikan model bisnis mereka dengan perubahan kondisi pasar dan teknologi, seperti pemanfaatan platform e-commerce dan pembayaran digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun