Dari sudut pandang teoritis, praktik sumbangan amal pada momen Idul Fitri dapat dipahami melalui konsep ekonomi sosial. Ekonomi sosial menekankan pentingnya nilai-nilai sosial seperti keadilan, solidaritas, dan tanggung jawab sosial dalam pengaturan ekonomi. Praktik sumbangan amal merupakan salah satu implementasi dari konsep ini, di mana individu-individu secara sukarela berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Data dan Fakta: Sumbangan Amal pada Momen Idul Fitri
Data dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menunjukkan bahwa jumlah sumbangan amal pada bulan Ramadan dan Idul Fitri memiliki peningkatan signifikan setiap tahunnya. Contohnya, pada tahun 2023, BAZNAS mencatat total sumbangan amal yang terkumpul selama bulan Ramadan dan Idul Fitri mencapai lebih dari 2 triliun rupiah, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sumbangan amal pada momen Idul Fitri memiliki dampak yang signifikan dalam konteks ekonomi dan sosial. Praktik ini bukan hanya mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat, tetapi juga memiliki dampak konkret dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memperkuat stabilitas dan kohesi sosial. Oleh karena itu, penting bagi individu-individu untuk terus mendorong dan berpartisipasi dalam praktik sumbangan amal ini, demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H