Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Eid Mubarak 46: Mengatasi Beban Keuangan Musim Lebaran

19 April 2024   06:35 Diperbarui: 19 April 2024   06:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Secara teoritis, perilaku konsumen dipengaruhi oleh dua faktor utama: faktor internal, seperti preferensi dan kebutuhan individu, dan faktor eksternal, seperti tekanan sosial dan norma-norma budaya. Pada musim Lebaran, tekanan sosial dan budaya memainkan peran yang signifikan dalam membentuk perilaku konsumen, terutama dalam konteks memberikan hadiah, mengadakan pesta, dan membeli barang-barang konsumsi.

Salah satu aspek utama dari teori perilaku konsumen adalah konsep utilitas. Utilitas adalah tingkat kepuasan atau manfaat yang diperoleh oleh individu dari suatu barang atau layanan. Dalam konteks musim Lebaran, individu cenderung mencari tingkat utilitas yang tinggi melalui pembelian hadiah atau pakaian baru untuk diri sendiri atau keluarga mereka. Namun, terkadang upaya untuk meningkatkan utilitas ini dapat menghasilkan beban keuangan yang tidak terduga.

Jenis-jenis beban keuangan yang muncul pada musim Lebaran dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan prioritas individu. Beberapa contoh konkret dari beban keuangan tersebut termasuk:

  1. Tekanan untuk Memberikan Hadiah: Tradisi memberikan hadiah pada musim Lebaran merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya di banyak masyarakat. Namun, harapan untuk memberikan hadiah yang sesuai dengan status sosial atau hubungan interpersonal dapat menyebabkan tekanan finansial yang besar bagi sebagian orang.
  2. Biaya Persiapan dan Perayaan: Mengadakan pesta atau perayaan merupakan bagian penting dari perayaan Lebaran bagi banyak keluarga. Biaya untuk makanan, dekorasi, dan hiburan dapat menambah beban keuangan yang signifikan, terutama jika keluarga tersebut memiliki anggota yang banyak atau memiliki tamu yang datang berkunjung.
  3. Pengeluaran Tambahan untuk Pakaian dan Aksesoris: Banyak individu merasa perlu untuk membeli pakaian baru atau aksesoris untuk merayakan Lebaran dengan semangat yang tinggi. Namun, pengeluaran tambahan ini dapat menambah beban keuangan, terutama jika individu tersebut sudah memiliki keterbatasan dalam hal anggaran.

Data dari Lembaga Survei Ekonomi (LSE) menunjukkan bahwa pada tahun lalu, sekitar 55% dari total rumah tangga di Indonesia melaporkan peningkatan pengeluaran mereka selama bulan Ramadhan dan musim Lebaran. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh pengeluaran tambahan untuk makanan, pakaian, dan hadiah.

Dalam mengatasi beban keuangan pada musim Lebaran, penting untuk mempertimbangkan konsep rasionalitas dalam pengambilan keputusan konsumen. Rasionalitas konsumen mengacu pada kemampuan individu untuk membuat keputusan yang didasarkan pada pertimbangan rasional antara utilitas yang diharapkan dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola beban keuangan pada musim Lebaran termasuk:

  1. Membuat Anggaran yang Realistis: Penting untuk membuat anggaran yang realistis dan memprioritaskan pengeluaran berdasarkan kebutuhan dan preferensi individu. Hal ini dapat membantu menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan memastikan bahwa sumber daya finansial tersedia untuk kebutuhan yang lebih penting.
  2. Membandingkan Harga dan Mencari Diskon: Membandingkan harga barang dan layanan serta mencari diskon atau promo dapat membantu mengurangi beban keuangan pada musim Lebaran. Hal ini juga bisa menjadi kesempatan untuk memilih produk atau layanan yang memberikan nilai tambah dengan harga yang lebih terjangkau.
  3. Berbagi Biaya dengan Keluarga atau Teman: Berbagi biaya dengan keluarga atau teman dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengurangi beban keuangan. Misalnya, keluarga dapat melakukan pembelian bersama atau mengadakan pesta bersama untuk menghemat biaya.

Beban keuangan pada musim Lebaran dapat dipahami lebih dalam melalui perspektif teori perilaku konsumen. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian individu dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola keuangan dengan bijaksana, individu dan keluarga dapat mengurangi tekanan finansial yang tidak perlu dan menikmati perayaan Lebaran dengan lebih sejahtera.

Perlu dicatat bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga menjangkau berbagai lapisan sosial. Bahkan keluarga dengan penghasilan menengah atau tinggi sering kali terjebak dalam spiral pengeluaran yang tidak terkendali selama masa persiapan Idul Fitri.

Menghadapi Beban Keuangan pada Musim Lebaran: Tantangan Keluarga Menengah ke Atas

Musim Lebaran, seringkali dianggap sebagai momen kebersamaan dan sukacita bagi banyak keluarga. Namun, bagi keluarga dengan tingkat pendapatan menengah ke atas, perayaan ini juga dapat menjadi sumber beban keuangan yang signifikan. Melalui lensa ekonomi, kita dapat menggali faktor-faktor yang menyebabkan beban keuangan pada kelompok ini dan mencari solusi yang tepat untuk mengelola situasi ini dengan bijaksana.

Keluarga menengah ke atas sering kali memiliki ekspektasi yang tinggi dari diri mereka sendiri dalam merayakan Lebaran. Mereka mungkin merasa perlu untuk mempertahankan atau meningkatkan standar hidup mereka selama periode ini, termasuk dalam hal pakaian, hadiah, dan pesta. Namun, upaya untuk memenuhi ekspektasi ini dapat menimbulkan beban keuangan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun