Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eid Mubarak 30: Harga BBM dan Daya Beli di Musim Lebaran, Benarkah Berhubungan?

14 April 2024   07:28 Diperbarui: 14 April 2024   15:45 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Musim Lebaran adalah waktu yang dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai momentum perayaan keagamaan, Lebaran juga menjadi momen di mana banyak orang merayakannya dengan melakukan perjalanan ke kampung halaman atau berlibur bersama keluarga. Namun, dalam menyambut momen yang bahagia ini, salah satu hal yang selalu menjadi perhatian adalah harga bahan bakar minyak (BBM). Harga BBM yang tinggi dapat berdampak signifikan pada daya beli masyarakat, terutama di saat-saat menjelang dan selama musim Lebaran. Disini, kita akan melakukan analisis tentang hubungan antara harga BBM dan daya beli masyarakat di musim Lebaran, serta implikasinya dalam konteks ekonomi.

A. Hubungan Antara Harga BBM dan Daya Beli Masyarakat

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa harga BBM memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Harga BBM yang tinggi akan meningkatkan biaya produksi barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga barang konsumsi. Dalam konteks musim Lebaran, di mana permintaan akan barang dan jasa meningkat karena aktivitas perjalanan dan konsumsi masyarakat yang lebih tinggi dari biasanya, kenaikan harga BBM dapat menjadi beban tambahan bagi masyarakat.

Musim Lebaran seringkali menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai perayaan keagamaan yang sakral, Lebaran juga merupakan waktu di mana banyak orang merayakan dengan berkumpul bersama keluarga, serta melakukan perjalanan ke kampung halaman. Namun, di balik kegembiraan itu, ada satu hal yang kerap menjadi perhatian utama: harga bahan bakar minyak (BBM). Harga BBM yang tinggi dapat berpotensi mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama di musim yang penuh dengan kegiatan konsumsi seperti Lebaran. Disini, kita akan mengulas lebih lanjut tentang hubungan antara harga BBM dan daya beli masyarakat di musim Lebaran, dengan berbasis pada pemahaman ekonomi yang mendalam.

Pentingnya Harga BBM dalam Konteks Ekonomi

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa harga BBM memiliki peran penting dalam menentukan stabilitas ekonomi suatu negara. Harga BBM yang stabil dapat membantu menjaga inflasi tetap terkendali, serta mempengaruhi biaya produksi dan distribusi barang dan jasa di berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu, fluktuasi harga BBM dapat memiliki dampak yang signifikan pada kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Daya Beli Masyarakat

Kenaikan harga BBM pada umumnya akan mengakibatkan kenaikan biaya transportasi dan distribusi. Di musim Lebaran, di mana permintaan akan barang dan jasa meningkat tajam, kenaikan ini dapat memberikan tekanan tambahan pada anggaran masyarakat. Misalnya, banyak orang yang melakukan perjalanan jauh dengan mobil pribadi atau menggunakan transportasi umum yang menggunakan BBM sebagai bahan bakar. Kenaikan harga BBM akan meningkatkan biaya perjalanan, yang pada gilirannya dapat mengurangi daya beli masyarakat karena sebagian besar pendapatan mereka akan dialokasikan untuk biaya transportasi.

Selain itu, kenaikan harga BBM juga dapat mempengaruhi harga barang konsumsi lainnya. Hal ini terutama terjadi pada barang-barang yang bergantung pada transportasi untuk distribusinya. Misalnya, harga bahan makanan segar seperti sayuran dan buah-buahan dapat mengalami kenaikan karena biaya pengiriman dari produsen ke konsumen meningkat. Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin terkikis karena mereka perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama.

Tinjauan Teoritis: Konsep Elastisitas Harga Permintaan

Dari perspektif ekonomi, konsep elastisitas harga permintaan menjadi relevan dalam memahami dampak kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat. Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa responsif jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang tersebut. Dalam konteks ini, jika harga BBM naik, permintaan terhadap barang dan jasa tertentu yang memerlukan transportasi akan cenderung menurun, terutama jika barang tersebut bersifat tidak mendesak atau substitusi yang lebih murah tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun