Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Eid Mubarak 23: Promosi dan Diskon Lebaran, Masih Perlu?

13 April 2024   09:29 Diperbarui: 13 April 2024   09:33 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Musim Lebaran, sebagai momen yang penuh dengan keceriaan dan kebersamaan, juga menjadi waktu yang dinantikan oleh pelaku bisnis, khususnya dalam sektor ritel. Salah satu strategi yang sering digunakan oleh perusahaan ritel untuk menarik perhatian konsumen adalah melalui promosi dan diskon. Di sini, kita akan mengulas pengaruh promosi dan diskon ritel terhadap pola belanja konsumen selama musim Lebaran, dengan menggunakan pendekatan ekonomi.

Promosi dan Diskon: Alat Strategis Ritel

Promosi dan diskon merupakan dua alat strategis yang sering digunakan oleh perusahaan ritel untuk meningkatkan penjualan dan menarik perhatian konsumen, terutama selama musim Lebaran. Promosi dapat berupa iklan di media massa, program loyalty, atau kegiatan event yang menarik. Sementara diskon biasanya ditawarkan dalam bentuk potongan harga atau penawaran khusus bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah tertentu.

Dari sudut pandang ekonomi, promosi dan diskon bertujuan untuk mempengaruhi perilaku konsumen dengan memberikan insentif tambahan untuk melakukan pembelian. Dalam teori ekonomi perilaku konsumen, konsumen cenderung merespons positif terhadap promosi dan diskon karena mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan ekstra dari pembelian mereka.

Pengaruh Promosi dan Diskon Terhadap Pola Belanja Konsumen

Pengaruh promosi dan diskon terhadap pola belanja konsumen selama musim Lebaran sangat signifikan. Data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menunjukkan bahwa peningkatan penjualan ritel selama musim Lebaran dapat mencapai 30-40% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Dan salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan tersebut adalah strategi promosi dan diskon yang diterapkan oleh perusahaan ritel.

Selama musim Lebaran, banyak konsumen yang melakukan pembelian besar-besaran untuk mempersiapkan kebutuhan Lebaran, mulai dari pakaian, makanan, hingga peralatan rumah tangga. Dengan adanya promosi dan diskon, konsumen cenderung lebih tertarik untuk melakukan pembelian lebih banyak atau memilih produk-produk dengan nilai tambah yang ditawarkan oleh perusahaan ritel.

Dari segi teori ekonomi, promosi dan diskon dapat mempengaruhi perilaku konsumen melalui konsep utilitas tambahan. Konsumen cenderung melihat promosi dan diskon sebagai peningkatan utilitas dari produk yang ditawarkan, sehingga lebih termotivasi untuk melakukan pembelian. Selain itu, promosi dan diskon juga dapat meningkatkan persepsi nilai produk di mata konsumen, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk melakukan pembelian.

Strategi Promosi dan Diskon yang Efektif

Untuk mencapai efektivitas maksimal, perusahaan ritel perlu merancang strategi promosi dan diskon yang tepat sesuai dengan karakteristik pasar dan preferensi konsumen. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah promosi yang terintegrasi, dimana promosi dan diskon tidak hanya dilakukan secara terpisah, tetapi juga saling mendukung satu sama lain.

Selain itu, perusahaan ritel juga perlu memperhatikan timing promosi dan diskon. Selama musim Lebaran, konsumen cenderung lebih sensitif terhadap promosi dan diskon, sehingga perusahaan ritel perlu mengatur timing promosi dengan strategis untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun