Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 134: Analisis Trend Pembelanjaan Konsumen Muslim di Pasar Global

10 April 2024   09:21 Diperbarui: 10 April 2024   11:37 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Musim Lebaran, atau Idul Fitri, tidak hanya menjadi momen sakral bagi umat Islam untuk merayakan kemenangan spiritual setelah berpuasa selama sebulan penuh, tetapi juga menjadi momen penting dalam dunia ekonomi global. Pasar-pasar di seluruh dunia menyaksikan lonjakan signifikan dalam pembelanjaan konsumen Muslim selama periode ini. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga menyoroti dinamika pasar yang berkembang di tengah globalisasi ekonomi.

Konteks Ekonomi Global

Sebagai konsumen yang semakin terkoneksi secara global, masyarakat Muslim turut memberikan dampak signifikan pada perekonomian global. Data dari World Economic Forum menunjukkan bahwa pada tahun 2023, kontribusi pasar Muslim global terhadap ekonomi mencapai lebih dari 2,4 triliun dolar AS, dengan proyeksi pertumbuhan yang terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Muslim tidak hanya menjadi target pasar yang penting bagi pelaku bisnis lokal, tetapi juga menarik perhatian pelaku bisnis global.

Pola Pembelanjaan Konsumen Muslim

Pada musim Lebaran, pola pembelanjaan konsumen Muslim mengalami perubahan yang signifikan. Menurut data dari Euromonitor International, peningkatan pembelanjaan konsumen Muslim selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri dapat mencapai hingga 20-30% dari total pembelanjaan tahunan. Fenomena ini tidak terbatas pada negara-negara dengan mayoritas Muslim, tetapi juga terlihat di pasar global lainnya.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi pola pembelanjaan konsumen Muslim selama musim Lebaran adalah adanya tradisi memberikan hadiah atau uang kepada keluarga, teman, dan orang yang membutuhkan. Hal ini menciptakan pasar yang besar untuk produk-produk yang cocok sebagai hadiah, seperti pakaian, perhiasan, dan produk-produk kecantikan.

Tren E-Commerce dan Digitalisasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa tren e-commerce dan digitalisasi telah memainkan peran penting dalam mengubah pola pembelanjaan konsumen Muslim selama musim Lebaran. Platform-platform e-commerce seperti Amazon, Alibaba, dan Tokopedia menjadi tempat yang populer bagi konsumen Muslim untuk membeli barang-barang kebutuhan mereka.

Data dari Statista menunjukkan bahwa pada tahun 2023, lebih dari 40% dari total pembelanjaan musim Lebaran dilakukan secara online. Ini menandai pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kelebihan yang ditawarkan oleh e-commerce, seperti kemudahan dalam membandingkan harga, aksesibilitas 24/7, dan penawaran diskon khusus untuk musim Lebaran, telah menjadikan platform-platform ini sebagai pilihan utama bagi konsumen Muslim modern.

Implikasi bagi Pelaku Bisnis

Perubahan pola pembelanjaan konsumen Muslim selama musim Lebaran memiliki implikasi yang signifikan bagi pelaku bisnis di seluruh dunia. Pertama, pelaku bisnis perlu meningkatkan persediaan dan memperluas jangkauan produk mereka untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama periode ini. Kekurangan persediaan dapat menyebabkan kehilangan peluang penjualan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun