Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 108: Idul Fitri; Momen untuk Ekonomi Kreatif, Industri Seni, dan Kerajinan

6 April 2024   21:38 Diperbarui: 6 April 2024   21:41 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Plus Minus Ekonomi Kreatif, Industri Seni, dan Kerajinan pada Moment Idul Fitri

Setiap tahun, masyarakat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Moment ini tidak hanya memiliki nilai keagamaan yang mendalam, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada ekonomi, terutama dalam konteks ekonomi kreatif, industri seni, dan kerajinan. Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek plus dan minus dari ekonomi kreatif, industri seni, dan kerajinan selama Moment Idul Fitri.

Plus: Peningkatan Penjualan dan Pendapatan

Salah satu aspek positif dari Moment Idul Fitri adalah peningkatan penjualan dan pendapatan dalam industri seni dan kerajinan. Dengan tradisi memberikan hadiah dan kenang-kenangan kepada keluarga, teman, dan kerabat, permintaan terhadap produk-produk kreatif seperti hiasan rumah, baju baru, dan hantaran pernikahan meningkat tajam. Data dari Asosiasi Pengusaha Kerajinan Indonesia (APKRI) menunjukkan bahwa penjualan produk kerajinan tradisional selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri meningkat hingga 30% dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Hal ini memberikan peluang besar bagi para pengrajin dan seniman untuk meningkatkan pendapatan mereka selama Moment Idul Fitri.

Minus: Tantangan Persaingan dengan Produk Impor dan Produksi Massal

Meskipun terjadi peningkatan penjualan selama Moment Idul Fitri, namun para pelaku industri seni dan kerajinan juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah persaingan dengan produk impor dan produksi massal. Produk-produk impor sering kali ditawarkan dengan harga yang lebih murah, sehingga dapat mengurangi daya saing produk-produk lokal. Selain itu, produksi massal juga menghasilkan barang-barang dengan kualitas seragam dan harga yang lebih terjangkau, menarik sebagian konsumen yang mencari kesederhanaan dan efisiensi dalam berbelanja.

Plus: Peningkatan Pariwisata dan Promosi Budaya Lokal

Moment Idul Fitri juga memberikan kesempatan bagi industri seni dan kerajinan untuk mempromosikan budaya lokal dan menarik wisatawan. Di banyak daerah di Indonesia, terdapat pasar-pasar tradisional yang menjual berbagai produk seni dan kerajinan khas daerah. Selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, pasar-pasar ini sering menjadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin merasakan atmosfer khas Idul Fitri dan membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan bagi para pengrajin dan seniman lokal, tetapi juga mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada dunia.

Minus: Tantangan Logistik dan Distribusi

Meskipun terdapat peningkatan permintaan selama Moment Idul Fitri, namun para pengrajin dan seniman sering kali menghadapi tantangan dalam hal logistik dan distribusi. Peningkatan volume pesanan dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman dan kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen tepat waktu. Hal ini dapat mengakibatkan kekecewaan bagi konsumen dan merugikan reputasi bisnis. Selain itu, biaya pengiriman dan logistik yang meningkat juga dapat mempengaruhi profitabilitas para pengrajin dan seniman, terutama bagi mereka yang memiliki skala usaha kecil dan menengah.

Plus: Inovasi Produk dan Kreativitas Pengrajin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun