Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Happy Ramadhan 6: Zakat dan Infak Sebagai Peran Sosial Ekonomi dalam Membangun Kebahagiaan Bersama

22 Maret 2024   04:15 Diperbarui: 22 Maret 2024   04:22 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dalam landasan ekonomi sosial, terdapat dua konsep penting yang memiliki peran besar dalam membangun kebahagiaan bersama: zakat dan infak. Zakat, sebagai kewajiban bagi umat Muslim yang mampu, dan infak, sebagai amalan sukarela untuk membantu sesama, merupakan instrumen ekonomi sosial yang mampu memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Disini Kita akan menjelajahi peran zakat dan infak dalam konteks ekonomi sosial serta dampaknya dalam membangun kebahagiaan bersama.

Zakat: Kontribusi Wajib untuk Kesejahteraan Sosial

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memerintahkan umat Muslim yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari harta mereka untuk diberikan kepada yang berhak menerima, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang yang membutuhkan. Dalam perspektif ekonomi, zakat memiliki peran yang sangat penting dalam redistribusi kekayaan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

Data menunjukkan bahwa potensi zakat sangat besar dalam mengatasi kemiskinan. Misalnya, menurut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), total potensi zakat di Indonesia pada tahun 2020 mencapai lebih dari Rp 250 triliun. Jumlah ini, jika dikelola dan didistribusikan dengan efisien, dapat menjadi kekuatan besar dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, zakat juga memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Melalui praktik zakat, terjalinlah hubungan saling membantu antara yang mampu dan yang membutuhkan, menciptakan solidaritas sosial yang kuat dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam masyarakat.

Infak: Bentuk Sukarela untuk Membangun Kesejahteraan Bersama

Infak, di sisi lain, merupakan amalan sukarela yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk membantu sesama yang membutuhkan. Meskipun tidak diwajibkan seperti zakat, infak memiliki peran yang tak kalah penting dalam konteks ekonomi sosial. Infak menjadi sarana bagi individu untuk berbagi rezeki dan memberikan kontribusi positif dalam membangun kebahagiaan bersama.

Dalam perspektif ekonomi, infak dapat dianggap sebagai investasi dalam kesejahteraan sosial. Dengan memberikan infak, individu atau kelompok masyarakat dapat membantu mendukung program-program sosial, membangun fasilitas umum, atau memberikan bantuan langsung kepada yang membutuhkan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik, meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

Peran Ekonomi Sosial dalam Membangun Kebahagiaan Bersama

Dalam konteks ekonomi sosial, peran zakat dan infak sangatlah penting dalam membentuk kebahagiaan bersama dalam masyarakat. Melalui praktik zakat, tercipta mekanisme redistribusi kekayaan yang membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan memberikan akses lebih besar kepada masyarakat yang kurang mampu. Sementara itu, infak menjadi sarana bagi individu atau kelompok untuk berpartisipasi aktif dalam membangun kesejahteraan sosial, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua anggotanya.

Dampak dari praktik zakat dan infak dalam ekonomi sosial juga dapat diukur dari indikator kebahagiaan masyarakat. Penelitian telah menunjukkan bahwa masyarakat yang aktif dalam praktik keagamaan, termasuk pembayaran zakat dan infak, cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun