Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: MBR (133)

27 Februari 2024   16:48 Diperbarui: 27 Februari 2024   16:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan ekonomi inklusif adalah konsep yang menekankan pentingnya memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti pekerja berpenghasilan rendah, turut merasakan manfaat dari perkembangan ekonomi. Ini bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi yang cepat, tetapi juga tentang memastikan bahwa hasilnya didistribusikan secara adil dan merata di antara semua orang.

Kelompok pekerja berpenghasilan rendah adalah bagian dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) merupakan bagian vital dari struktur ekonomi suatu negara. Mereka seringkali terlibat dalam pekerjaan yang tidak stabil atau berupah rendah, sehingga rentan terhadap berbagai risiko ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif, perlu adanya langkah-langkah konkret yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan bagi kelompok ini. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:

  1. Peningkatan Upah Minimum: Meningkatkan upah minimum adalah langkah penting untuk meningkatkan pendapatan bagi pekerja berpenghasilan rendah. Upah yang layak dapat membantu mengurangi kesenjangan pendapatan dan meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan.
  2. Pengembangan Keterampilan: Program pelatihan dan pengembangan keterampilan dapat membantu pekerja berpenghasilan rendah meningkatkan kemampuan mereka dan memperluas kesempatan kerja. Ini dapat meningkatkan mobilitas sosial dan memberikan akses ke pekerjaan dengan bayaran yang lebih baik.
  3. Perlindungan Tenaga Kerja: Perlindungan tenaga kerja yang kuat, termasuk hak-hak seperti jaminan sosial, cuti yang dibayar, dan perlindungan terhadap diskriminasi, sangat penting untuk meningkatkan kondisi kerja pekerja berpenghasilan rendah. Ini membantu menjaga kestabilan finansial dan keamanan bagi kelompok ini.
  4. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan dan Pendidikan: Akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan dapat menjadi hambatan besar bagi kemajuan ekonomi pekerja berpenghasilan rendah. Investasi dalam infrastruktur kesehatan dan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas dapat membantu mengatasi hambatan ini.
  5. Promosi Kesetaraan Gender: Kebijakan yang mendorong kesetaraan gender dalam hal upah dan kesempatan kerja juga penting. Perempuan seringkali menjadi bagian dari kelompok pekerja berpenghasilan rendah dan mereka seringkali menghadapi diskriminasi dalam hal upah dan promosi.
  6. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mendorong pengembangan ekonomi lokal dapat menciptakan peluang kerja baru bagi pekerja berpenghasilan rendah di daerah-daerah yang kurang berkembang. Ini dapat dilakukan melalui dukungan untuk pengusaha kecil dan menengah serta infrastruktur ekonomi lokal.
  7. Kebijakan Fiskal dan Moneter yang Mendukung: Kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana dapat membantu menciptakan lingkungan ekonomi yang mendukung pertumbuhan inklusif. Hal ini termasuk kebijakan yang mempromosikan investasi, mengurangi hambatan untuk berusaha, dan memperkuat sistem keuangan yang inklusif.

Dengan mengambil langkah-langkah seperti ini, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan seperti pekerja berpenghasilan rendah. Hal ini tidak hanya penting untuk keadilan sosial, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun