Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Listrik dan Air Bersih (49)

16 Februari 2024   08:13 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:22 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Akses yang mudah dan terjangkau terhadap listrik dan air bersih merupakan prasyarat penting bagi pertumbuhan ekonomi inklusif di berbagai negara di seluruh dunia. Kedua sumber daya ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga memainkan peran krusial dalam memfasilitasi perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Disini kita akan membahas mengapa akses yang lebih baik terhadap listrik dan air bersih penting untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan akses terhadap kedua sumber daya ini.

Pertama-tama, mari kita bahas mengapa listrik dan air bersih memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi inklusif. Listrik adalah tulang punggung infrastruktur modern yang menggerakkan sebagian besar sektor ekonomi, mulai dari industri manufaktur hingga layanan keuangan. Tanpa listrik yang andal, banyak proses produksi dan layanan tidak dapat berjalan secara efisien, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, listrik juga mendukung inovasi dan pengembangan teknologi baru yang dapat menghasilkan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Sementara itu, akses yang memadai terhadap air bersih sangat penting untuk kesehatan dan kebersihan masyarakat, yang pada gilirannya membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan. Air bersih diperlukan untuk konsumsi manusia, sanitasi, pertanian, dan proses industri. Tanpa akses yang memadai terhadap air bersih, masyarakat sering kali terpaksa menghabiskan waktu dan tenaga untuk mencari air, yang dapat mengurangi waktu yang dapat digunakan untuk aktivitas produktif lainnya.

Namun, meskipun pentingnya akses terhadap listrik dan air bersih diakui secara luas, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai inklusi yang lebih besar. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur yang kurang memadai di banyak wilayah, terutama di negara-negara berkembang. Investasi besar diperlukan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan untuk menyediakan listrik dan air bersih kepada semua orang, terutama di daerah pedesaan yang sering kali terpinggirkan.

Selain itu, ada masalah terkait dengan keberlanjutan sumber daya dan perlunya mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan dalam penyediaan listrik dan air bersih. Pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, serta pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan, dapat membantu mengatasi tantangan ini sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan meningkatkan akses terhadap listrik dan air bersih, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam menyediakan kebijakan yang mendukung investasi dalam infrastruktur, sementara sektor swasta dapat membantu dalam pembiayaan dan implementasi proyek-proyek tersebut. Lembaga internasional juga dapat memberikan bantuan teknis dan keuangan untuk mendukung upaya-upaya tersebut.

Selain itu, pendekatan yang inklusif dan berbasis masyarakat juga penting. Melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan implementasi proyek-proyek infrastruktur dapat membantu memastikan bahwa kebutuhan dan kepentingan mereka dipertimbangkan dengan baik, sehingga memastikan bahwa manfaat dari akses terhadap listrik dan air bersih benar-benar dirasakan oleh semua orang.

Dalam kesimpulan, akses yang mudah dan terjangkau terhadap listrik dan air bersih adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Meskipun masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta dengan menggunakan teknologi yang tepat, kita dapat mencapai tujuan ini dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang adil dan berkelanjutan terhadap sumber daya penting ini.


Akses ke listrik dan air bersih untuk pertumbuhan ekonomi inklusif dapat didefinisikan sebagai kemampuan semua anggota masyarakat, tanpa memandang status sosial atau geografis mereka, untuk memperoleh dan menggunakan sumber daya listrik dan air bersih dengan cara yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. Ini melibatkan tidak hanya memastikan bahwa infrastruktur yang tepat ada dan dapat diakses oleh semua orang, tetapi juga bahwa masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan sumber daya tersebut secara efektif.

Jenis-jenis akses ke listrik dan air bersih meliputi:

  1. Akses Fisik: Ini mengacu pada ketersediaan infrastruktur listrik dan air bersih di suatu wilayah, serta kemampuan masyarakat untuk secara fisik terhubung atau mengakses sumber daya tersebut. Ini bisa melibatkan pembangunan jaringan listrik dan pipa air, serta distribusi yang merata di seluruh wilayah.
  2. Akses Finansial: Akses ke listrik dan air bersih juga terkait dengan kemampuan finansial masyarakat untuk membayar biaya yang terkait dengan penggunaan sumber daya tersebut. Biaya yang terlalu tinggi dapat menjadi hambatan bagi masyarakat dengan pendapatan rendah untuk mendapatkan akses yang memadai.
  3. Akses Pengetahuan dan Pendidikan: Pengetahuan tentang cara menggunakan sumber daya listrik dan air bersih dengan efisien dan aman juga merupakan bagian penting dari akses yang memadai. Ini melibatkan penyediaan informasi dan pendidikan kepada masyarakat tentang cara penggunaan yang baik dan aman, serta kesadaran tentang pentingnya konservasi dan keberlanjutan.

Bentuk-bentuk akses ke listrik dan air bersih dapat bervariasi tergantung pada kondisi geografis, sosial, dan ekonomi suatu wilayah. Contoh-contoh akses ini termasuk:

  1. Jaringan Listrik dan Air Bersih: Di daerah perkotaan yang berkembang, akses ke listrik dan air bersih sering diperoleh melalui jaringan distribusi yang terhubung ke rumah-rumah dan bangunan-bangunan lainnya. Ini biasanya dikelola oleh perusahaan utilitas yang memungkinkan masyarakat untuk membayar layanan tersebut sesuai dengan konsumsi mereka.
  2. Pembangkit Listrik Berbasis Komunitas: Di daerah pedesaan atau terpencil, di mana infrastruktur jaringan utama mungkin tidak tersedia, pembangkit listrik berbasis komunitas seperti panel surya atau turbin angin kecil dapat digunakan untuk menyediakan akses ke listrik bagi masyarakat setempat.
  3. Sumur Bor dan Sistem Penyediaan Air Bersih: Di banyak daerah pedesaan, akses ke air bersih dapat diperoleh melalui sumur bor yang dikelola secara komunal atau sistem penyediaan air bersih yang disediakan oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah.
  4. Program Subsidi dan Bantuan: Di beberapa negara, program subsidi atau bantuan disediakan untuk membantu masyarakat dengan pendapatan rendah membayar biaya listrik dan air bersih, sehingga memastikan bahwa akses tersebut tetap terjangkau bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun