Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Listrik dan Air Bersih (49)

16 Februari 2024   08:13 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:22 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Melalui berbagai jenis akses ini, pertumbuhan ekonomi inklusif dapat didorong dengan memberikan masyarakat akses yang lebih baik terhadap sumber daya kunci seperti listrik dan air bersih, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.


Salah satu kisah sukses tentang bagaimana akses ke listrik dan air bersih mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dapat dilihat dalam pengalaman Ghana dengan program percontohan yang disebut "Rural Electrification Project" (Proyek Elektrifikasi Pedesaan). Program ini bertujuan untuk menyediakan akses ke listrik bagi masyarakat di daerah pedesaan yang sebelumnya tidak terjangkau oleh jaringan listrik nasional. Melalui kolaborasi antara pemerintah Ghana, lembaga internasional, dan sektor swasta, proyek ini memberikan dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan inklusi sosial.

Sebelumnya, banyak desa di Ghana terisolasi dari infrastruktur listrik nasional dan mengandalkan sumber daya energi yang tidak andal seperti lampu minyak atau generator diesel, yang mahal dan tidak ramah lingkungan. Hal ini menghambat perkembangan ekonomi lokal, menghambat peluang pendidikan, dan membatasi akses ke layanan kesehatan dan komunikasi yang penting.

Namun, dengan diperkenalkannya listrik ke desa-desa ini melalui proyek elektrifikasi pedesaan, terjadi transformasi yang signifikan. Warga desa sekarang memiliki akses yang lebih baik ke listrik yang andal dan terjangkau. Dengan adanya listrik, bisnis lokal dapat berkembang, mulai dari toko-toko kecil hingga warung makan dan kerajinan tangan. Seiring dengan itu, layanan kesehatan dapat ditingkatkan melalui peningkatan peralatan medis dan penerangan di pusat-pusat kesehatan setempat.

Selain itu, akses ke listrik juga membuka peluang baru dalam sektor pendidikan. Sekolah-sekolah sekarang dapat menggunakan teknologi seperti komputer dan internet untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Anak-anak dapat belajar lebih lama setelah matahari terbenam, meningkatkan kesempatan mereka untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

Tidak hanya itu, program ini juga memberikan dampak positif terhadap peran perempuan dalam ekonomi dan masyarakat. Dengan adanya listrik, perempuan dapat mengakses alat-alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik, seperti mesin cuci dan pemanggang roti, yang membantu mengurangi beban pekerjaan rumah tangga dan memberikan waktu tambahan untuk berkontribusi pada bisnis keluarga atau mencari pendidikan dan pelatihan tambahan.

Keberhasilan proyek ini menunjukkan bahwa akses ke listrik bukan hanya tentang memberikan layanan dasar, tetapi juga tentang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memperkuat infrastruktur dan memperluas akses ke sumber daya energi yang bersih dan terjangkau, masyarakat pedesaan dapat menjadi bagian yang lebih aktif dalam ekonomi nasional, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun