Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif; Jaringan Transportasi (48)

16 Februari 2024   06:53 Diperbarui: 16 Februari 2024   06:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Jaringan transportasi adalah tulang punggung dari pertumbuhan ekonomi inklusif di suatu negara. Sebuah sistem transportasi yang efisien, terjangkau, dan terintegrasi dapat memberikan manfaat ekonomi kepada seluruh lapisan masyarakat, memfasilitasi aksesibilitas, memperluas pasar, dan mengurangi kesenjangan regional. Disini kita akan menjelajahi bagaimana pengembangan jaringan transportasi yang inklusif dapat memperkuat ekonomi suatu negara.

Pertama-tama, pengembangan infrastruktur transportasi yang inklusif harus memperhitungkan kebutuhan dan kepentingan semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah pedesaan atau terpinggirkan. Investasi dalam jalan raya, rel kereta api, jaringan bus, dan transportasi air yang mencakup wilayah pedesaan tidak hanya membuka akses ke pasar bagi para petani dan pengusaha kecil, tetapi juga memungkinkan mobilitas penduduk untuk mencari pekerjaan dan pendidikan yang lebih baik.

Selain itu, aksesibilitas ke transportasi umum yang terjangkau adalah kunci untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Program subsidi atau tarif khusus untuk penduduk berpenghasilan rendah dapat memastikan bahwa mereka tidak terpinggirkan dari manfaat yang ditawarkan oleh jaringan transportasi modern. Dalam konteks ini, penyediaan layanan transportasi yang ramah lingkungan seperti kereta api listrik atau bus dengan bahan bakar alternatif dapat membantu mengurangi biaya operasional jangka panjang dan memberikan manfaat lingkungan yang berkelanjutan.

Selanjutnya, integrasi antarmoda transportasi adalah aspek penting dari pertumbuhan ekonomi inklusif. Sebuah sistem transportasi yang terintegrasi memungkinkan perjalanan yang lancar antara berbagai moda, seperti kereta api, bus, dan taksi. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya perjalanan bagi individu, tetapi juga memperluas aksesibilitas ke berbagai destinasi. Misalnya, sebuah stasiun kereta api yang terintegrasi dengan terminal bus dapat memberikan akses mudah bagi penduduk dari berbagai wilayah, bahkan yang berada di pinggiran kota.

Tidak kalah pentingnya adalah pengembangan infrastruktur transportasi yang berfokus pada keberlanjutan. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, investasi dalam transportasi yang ramah lingkungan seperti jaringan kereta api elektrik atau penggunaan kendaraan bertenaga alternatif dapat membantu mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan hidup yang sehat bagi semua.

Namun, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pengembangan jaringan transportasi, diperlukan komitmen politik yang kuat, koordinasi antarlembaga, dan partisipasi masyarakat yang aktif. Pembangunan infrastruktur transportasi yang inklusif membutuhkan investasi jangka panjang dan rencana yang terarah, serta evaluasi terus-menerus terhadap dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proyek-proyek tersebut.

Dengan demikian, pengembangan jaringan transportasi yang inklusif bukan hanya tentang membangun jalan dan rel, tetapi juga tentang menciptakan kesempatan bagi semua orang untuk berpartisipasi dalam perekonomian. Melalui upaya bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, kita dapat menciptakan sistem transportasi yang memperkuat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan merata bagi semua.


Jaringan transportasi adalah infrastruktur yang terdiri dari berbagai jenis sarana transportasi yang saling terhubung untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, jaringan transportasi harus dirancang agar dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah. Berikut adalah definisi, jenis, bentuk, dan contoh dari jaringan transportasi untuk pertumbuhan ekonomi inklusif:

  1. Definisi: Jaringan transportasi untuk pertumbuhan ekonomi inklusif adalah sistem transportasi yang dirancang untuk memastikan aksesibilitas yang merata bagi semua orang, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis mereka. Tujuannya adalah untuk memperluas peluang ekonomi dan sosial serta mengurangi kesenjangan regional.
  2. Jenis:

    • Jalan Raya: Termasuk jalan utama, jalan tol, dan jalan lokal. Jalan raya yang baik memfasilitasi mobilitas penduduk dan barang dari dan ke berbagai daerah.
    • Transportasi Umum: Seperti kereta api, bus, dan angkutan feri. Transportasi umum yang terjangkau dan efisien memungkinkan akses ke layanan dan kesempatan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat.
    • Transportasi Air: Meliputi pelabuhan dan bandara. Transportasi air memainkan peran penting dalam perdagangan internasional dan menghubungkan wilayah terpencil dengan pasar global.
    • Transportasi Kereta Api: Sistem kereta api yang baik dapat menghubungkan berbagai kota dan daerah, memungkinkan perjalanan yang efisien dan terjangkau.
    • Transportasi Berbasis Teknologi: Termasuk layanan transportasi berbasis aplikasi seperti ride-sharing dan penyewaan sepeda atau skuter. Transportasi berbasis teknologi dapat menjadi solusi yang fleksibel dan terjangkau bagi masyarakat perkotaan.
  3. Bentuk:

    • Terintegrasi: Jaringan transportasi yang terintegrasi memungkinkan perpindahan yang lancar antar moda transportasi, seperti kereta api yang terhubung dengan terminal bus atau pelabuhan yang terhubung dengan jaringan jalan raya.
    • Terjangkau: Infrastruktur transportasi harus dirancang dengan memperhitungkan biaya yang terjangkau bagi semua orang, termasuk program subsidi atau tarif khusus untuk penduduk berpenghasilan rendah.
    • Ramah Lingkungan: Transportasi yang ramah lingkungan, seperti kereta api listrik atau bus dengan bahan bakar alternatif, menjadi solusi untuk mengurangi dampak lingkungan dan biaya jangka panjang.
  4. Contoh:

    • Proyek pengembangan jalan raya di daerah pedesaan untuk meningkatkan aksesibilitas petani ke pasar lokal dan regional.
    • Penyediaan layanan bus kota yang terjangkau bagi penduduk perkotaan berpenghasilan rendah untuk mengakses pekerjaan dan layanan publik.
    • Pembangunan sistem kereta api regional yang terintegrasi dengan transportasi umum lokal untuk menghubungkan kota-kota kecil dengan pusat-pusat perkotaan besar.
    • Implementasi program penyewaan sepeda atau skuter listrik di kota-kota metropolitan untuk memberikan alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan terjangkau bagi penduduk perkotaan.

Dengan pengembangan dan implementasi jaringan transportasi yang inklusif, masyarakat dari semua lapisan akan dapat mengakses peluang ekonomi dan sosial yang lebih besar, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.


Salah satu contoh kasus kesuksesan jaringan transportasi untuk pertumbuhan ekonomi inklusif adalah pengembangan sistem transportasi umum yang terjangkau dan terintegrasi di Kota Bogot, Kolombia.

  1. Transmilenio: Bogot memperkenalkan sistem bus cepat yang disebut Transmilenio pada tahun 2000. Sistem ini menggabungkan fitur dari kereta api bawah tanah dengan fleksibilitas rute bus. Transmilenio memberikan akses transportasi yang terjangkau dan efisien bagi penduduk kota yang memiliki penghasilan rendah. Tarifnya relatif rendah, sehingga memberikan alternatif yang lebih murah dibandingkan transportasi pribadi.
  2. Peningkatan Aksesibilitas: Dengan adanya Transmilenio, aksesibilitas ke berbagai bagian kota meningkat secara signifikan. Ini membuka peluang pekerjaan dan pendidikan bagi penduduk kota yang tinggal di daerah terpencil atau berpenghasilan rendah. Mereka yang sebelumnya kesulitan dalam mencari pekerjaan di pusat kota atau mengakses layanan kesehatan dan pendidikan kini dapat melakukannya dengan lebih mudah.
  3. Dampak Sosial dan Ekonomi: Transmilenio telah membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di Bogot dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Ini memberikan manfaat kesehatan dan lingkungan yang signifikan bagi seluruh masyarakat. Selain itu, dengan meningkatkan mobilitas penduduk dari berbagai lapisan, sistem ini telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan memberikan akses ke pasar dan kesempatan kerja baru.
  4. Kepemimpinan dan Komitmen Pemerintah: Kesuksesan Transmilenio tidak hanya didorong oleh infrastruktur fisiknya, tetapi juga oleh kebijakan dan dukungan pemerintah yang kuat. Pemerintah kota Bogot berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang terjangkau dan efisien bagi seluruh penduduknya. Mereka juga aktif dalam mempromosikan penggunaan transportasi umum dan menggalakkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait transportasi.

Kasus ini menunjukkan bagaimana pengembangan jaringan transportasi yang inklusif dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata bagi semua lapisan masyarakat. Dengan menyediakan akses transportasi yang terjangkau dan efisien, sebuah kota dapat menciptakan lingkungan yang mendukung mobilitas sosial dan ekonomi yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun