Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Demografi Wilayah (40)

15 Februari 2024   16:43 Diperbarui: 15 Februari 2024   17:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb


Piramida usia adalah representasi grafis dari distribusi usia penduduk dalam suatu populasi. Bentuknya dapat menggambarkan kondisi demografi suatu negara atau wilayah. Piramida usia yang berbentuk seperti piramida dengan dasar yang lebar menunjukkan bahwa populasi memiliki jumlah anak-anak yang besar dibandingkan dengan jumlah orang dewasa dan lanjut usia. Di sisi lain, piramida usia yang berbentuk seperti menara atau terbalik menunjukkan jumlah penduduk usia lanjut yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia muda.

Pertumbuhan ekonomi inklusif mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan segmen-segmen tertentu dari masyarakat, tetapi juga menyertakan semua lapisan masyarakat dalam manfaatnya. Ini mencakup peningkatan dalam distribusi pendapatan, kesempatan kerja yang adil, akses yang merata terhadap layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh.

Kaitan antara piramida usia dan pertumbuhan ekonomi inklusif sangat erat. Berikut adalah beberapa cara di mana piramida usia mempengaruhi pertumbuhan ekonomi inklusif:

  1. Tenaga Kerja Produktif: Piramida usia yang cenderung muda, dengan proporsi yang tinggi dari penduduk usia kerja, dapat memberikan tenaga kerja yang besar dan produktif. Dengan asumsi ada lapangan kerja yang memadai, ini dapat memicu pertumbuhan ekonomi karena jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi lebih besar.
  2. Konsumen Potensial: Generasi muda yang besar dapat menciptakan pasar konsumen yang luas. Dengan adanya permintaan yang tinggi dari segmen ini, pelaku usaha memiliki insentif untuk mengembangkan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini dapat memicu pertumbuhan sektor swasta dan menciptakan lapangan kerja baru.
  3. Inovasi dan Kreativitas: Piramida usia yang muda sering kali berhubungan dengan tingkat inovasi dan kreativitas yang tinggi. Generasi muda cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan memiliki kemampuan untuk mengadopsi teknologi baru dengan cepat. Ini dapat mendorong pertumbuhan sektor teknologi dan industri kreatif, yang pada gilirannya dapat menciptakan peluang ekonomi yang inklusif bagi berbagai kelompok masyarakat.
  4. Tantangan Kesejahteraan Lansia: Di sisi lain, piramida usia yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut juga memberikan tantangan tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Memastikan kesejahteraan dan keamanan finansial bagi lansia menjadi penting agar mereka tetap dapat berpartisipasi dalam ekonomi secara aktif dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.
  5. Investasi dalam Pendidikan dan Kesehatan: Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, investasi dalam pendidikan dan kesehatan penduduk, terutama generasi muda, sangatlah penting. Dengan memberikan akses yang merata terhadap pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan, masyarakat dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bersaing dalam pasar kerja yang semakin global dan berubah dengan cepat.

Dengan memahami hubungan antara piramida usia dan pertumbuhan ekonomi inklusif, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat merancang kebijakan yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi sambil memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera secara keseluruhan.

Lalu, piramida usia seperti apakah yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi inklusif?

Piramida usia yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi inklusif adalah piramida usia dengan beberapa karakteristik utama:

  1. Proporsi yang Seimbang antara Generasi Muda dan Generasi Lanjut: Piramida usia yang seimbang antara generasi muda dan generasi lanjut cenderung mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Generasi muda memberikan tenaga kerja yang produktif dan inovatif, sementara generasi lanjut dapat memberikan pengalaman dan kebijaksanaan, serta memiliki daya beli yang cukup untuk menjaga permintaan akan barang dan jasa.
  2. Tingkat Kelahiran yang Moderat: Tingkat kelahiran yang moderat, yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah, dapat menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan populasi dan lapangan kerja yang tersedia. Ini mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan tenaga kerja, yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.
  3. Akses yang Merata terhadap Pendidikan dan Kesehatan: Piramida usia yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi inklusif juga akan mencerminkan akses yang merata terhadap pendidikan dan kesehatan. Generasi muda yang terdidik dan sehat cenderung lebih produktif dan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berpartisipasi dalam ekonomi.
  4. Diversifikasi dalam Lapangan Kerja: Piramida usia yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif akan menciptakan lapangan kerja yang beragam, baik dalam hal jenis pekerjaan maupun tingkat keterampilan yang dibutuhkan. Ini memungkinkan partisipasi ekonomi yang luas dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk orang-orang dengan keterampilan yang berbeda-beda.
  5. Kesejahteraan Lansia yang Dijaga: Piramida usia yang memperhatikan kesejahteraan lansia juga penting bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Memastikan bahwa lansia memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya dan layanan kesehatan yang diperlukan, serta memiliki jaringan pengaman sosial yang kuat, akan membantu mereka tetap aktif dalam ekonomi dan konsumsi.
  6. Kebijakan Dukungan bagi Keluarga: Kebijakan yang mendukung keluarga, seperti cuti orang tua yang disubsidi, bantuan anak, dan layanan penitipan anak yang terjangkau, dapat membantu mendorong partisipasi perempuan dalam pasar kerja dan memperkuat fondasi ekonomi rumah tangga secara keseluruhan.

Piramida usia yang mencerminkan karakteristik di atas cenderung menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, di mana kesempatan dan manfaat ekonomi dapat dinikmati oleh berbagai kelompok dalam masyarakat. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dalam perencanaan kebijakan dan pembangunan ekonomi, negara dapat mengarahkan struktur piramida usia menuju arah yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.


Jika memang ada piramida usia yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi inklusif? Bisakah piramida usia tersebut diciptakan?

Piramida usia dapat dikondisikan melalui berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk mempengaruhi tingkat kelahiran, harapan hidup, migrasi, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi struktur usia suatu populasi. Beberapa cara untuk mengkondisikan piramida usia termasuk:

  1. Kebijakan Keluarga: Kebijakan yang mendukung perencanaan keluarga dapat memengaruhi tingkat kelahiran. Inisiatif seperti penyuluhan tentang kontrasepsi, layanan kesehatan reproduksi, dan dukungan bagi orang tua bekerja dapat membantu mengontrol pertumbuhan populasi dan membentuk struktur piramida usia.
  2. Pendidikan dan Kesadaran Kesehatan: Investasi dalam pendidikan dan kesadaran kesehatan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya perencanaan keluarga. Pendidikan yang lebih tinggi sering kali terkait dengan penurunan tingkat kelahiran.
  3. Kebijakan Imigrasi: Pemerintah dapat menggunakan kebijakan imigrasi untuk mengubah komposisi usia populasi. Misalnya, membuka pintu bagi imigran muda untuk menyeimbangkan piramida usia yang cenderung menua.
  4. Peningkatan Kesejahteraan Lansia: Kebijakan yang mendukung kesejahteraan dan keamanan finansial lansia dapat memperpanjang umur harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada piramida usia yang menua.
  5. Promosi Keterlibatan Ekonomi: Mendorong keterlibatan ekonomi dari berbagai kelompok usia, termasuk generasi muda dan lansia, dapat membantu mengurangi ketidakseimbangan dalam piramida usia dan meningkatkan inklusivitas ekonomi.
  6. Kebijakan Pensiun dan Tenaga Kerja: Merancang kebijakan pensiun yang fleksibel dan memperpanjang usia pensiun secara bertahap dapat membantu memperlancar transisi demografi yang menua.
  7. Investasi dalam Pendidikan dan Keterampilan: Melakukan investasi dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi generasi muda dapat membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif dan adaptif, yang pada gilirannya dapat memengaruhi struktur piramida usia di masa depan.
  8. Kebijakan Lingkungan Hidup: Melindungi lingkungan hidup dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim dapat membantu meningkatkan kesehatan dan umur harapan hidup populasi secara keseluruhan.

Dengan menggunakan kombinasi berbagai kebijakan ini, pemerintah dapat berusaha untuk mengarahkan struktur piramida usia menuju arah yang diinginkan, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun