Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benang Hijau NU

31 Januari 2024   08:45 Diperbarui: 31 Januari 2024   08:48 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur, dan memiliki sejumlah inspirasi di balik kelahirannya. Berikut adalah beberapa faktor dan inspirasi yang melatarbelakangi pembentukan NU:

  1. Kondisi Sosial-Politik pada Masanya: Masa awal abad ke-20 di Indonesia ditandai dengan kondisi sosial-politik yang sulit, terutama setelah perang dunia pertama dan pergolakan di dalam negeri. Keberagaman budaya, etnis, dan agama menimbulkan tantangan besar dalam upaya mencapai persatuan nasional. Munculnya organisasi Islam seperti NU dapat dilihat sebagai respons terhadap situasi tersebut.
  2. Pancasila Islam: Konsep "Pancasila Islam" menjadi inspirasi utama di balik NU. Para pendiri NU, seperti KH. Hasyim Asy'ari, mencoba menyelaraskan ajaran Islam dengan nilai-nilai nasionalisme dan kemanusiaan. Pancasila Islam menjadi dasar NU, yang berusaha menyelaraskan antara ajaran Islam dengan kepentingan nasional dan sosial.
  3. Gerakan Moderat dan Anti-Kolonialisme: NU muncul sebagai bagian dari gerakan Islam moderat dan anti-kolonialisme. Para pendiri NU, termasuk KH. Hasyim Asy'ari, memiliki visi untuk menciptakan masyarakat Islam yang moderat dan terbebas dari penjajahan. NU turut aktif dalam gerakan nasionalis Indonesia melawan kolonialisme Belanda.
  4. Ketidakpuasan terhadap Muhammadiyah: Sebelum NU didirikan, Muhammadiyah, organisasi Islam modernis, telah eksis di Indonesia. Meskipun sama-sama mengusung nilai-nilai Islam, terdapat perbedaan pendekatan antara NU yang lebih tradisionalis dan Muhammadiyah yang lebih modernis. NU lahir sebagai alternatif untuk kelompok-kelompok yang merasa tidak terwakili oleh Muhammadiyah.
  5. Keinginan untuk Mempertahankan Tradisi Islam Lokal: NU lahir dengan tujuan untuk mempertahankan tradisi Islam lokal, termasuk keberagaman tradisi keagamaan yang ada di masyarakat Jawa. Ini mencerminkan upaya untuk menjaga akar budaya lokal sekaligus menjalankan ajaran Islam dengan cara yang sesuai dengan konteks sosialnya.
  6. Respon terhadap Perubahan Sosial: Pembentukan NU juga dapat dipahami sebagai respon terhadap perubahan sosial yang terjadi pada saat itu. Masyarakat Indonesia sedang mengalami perubahan ekonomi, pendidikan, dan politik, dan NU muncul sebagai upaya untuk membimbing masyarakat Muslim dalam menghadapi perubahan tersebut dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam.

Dengan memahami konteks dan inspirasi di balik kelahiran NU, kita dapat lebih memahami peran dan kontribusinya dalam membentuk sejarah dan identitas Islam di Indonesia.


Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran yang sangat signifikan dalam sejarah dan identitas Islam di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan keterkaitan NU dengan sejarah dan identitas Islam di Indonesia:

1. Kelahiran NU dalam Konteks Sejarah:

NU didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya oleh sejumlah ulama, termasuk KH. Hasyim Asy'ari. Kelahiran NU terjadi pada masa peralihan dari pemerintahan kolonial Belanda ke zaman kemerdekaan Indonesia. Pada waktu itu, kondisi sosial-politik Indonesia sangat kompleks, dan NU muncul sebagai upaya untuk menyelaraskan Islam dengan nilai-nilai nasionalisme dan kemanusiaan.

2. Peran NU dalam Perjuangan Kemerdekaan:

NU secara aktif terlibat dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda dan mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Pemimpin NU, seperti KH. Hasyim Asy'ari, memberikan dukungan moril dan materiil bagi perjuangan kemerdekaan, menunjukkan kontribusi organisasi ini dalam pembentukan negara Indonesia.

3. NU dan Islam Moderat:

NU dikenal sebagai organisasi Islam yang moderat. Meskipun memegang teguh ajaran Islam, NU menolak radikalisme dan ekstremisme. Pemahaman Islam yang moderat ini menjadi ciri khas NU, yang memainkan peran penting dalam menciptakan kerukunan antaragama dan menjaga keamanan dalam masyarakat.

4. Pendidikan Islam di Pesantren NU:

NU memiliki banyak pesantren di seluruh Indonesia yang berperan dalam menyebarkan ajaran Islam. Pesantren-pesantren NU tidak hanya memberikan pendidikan agama, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. Pendidikan di pesantren NU menjadi salah satu faktor pembentuk identitas Islam di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun