Polusi digital atau kontaminasi digital adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak negatif dari paparan berlebihan terhadap konten digital yang tidak sesuai atau merugikan.Â
Dalam konteks anak-anak, polusi digital dapat mencakup paparan terhadap materi yang tidak cocok untuk usia mereka, termasuk konten kekerasan, pornografi, atau informasi yang tidak sesuai untuk perkembangan anak-anak.
Contoh polusi digital dan peran parenting dalam mengelola paparan anak-anak dapat diilustrasikan melalui beberapa situasi konkret. Berikut adalah beberapa contoh:
Hoaks dan Desinformasi: Situasi: Anak-anak menemukan informasi palsu tentang kesehatan atau peristiwa tertentu di media sosial. Parenting Response: Orang tua dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya memeriksa kebenaran informasi, memvalidasi sumber, dan tidak langsung mempercayai segala sesuatu yang mereka lihat online.
Kecanduan Media Sosial: Situasi: Anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, menyebabkan gangguan pada pola tidur dan aktivitas sehari-hari. Parenting Response: Orang tua dapat membahas dan menetapkan batasan waktu penggunaan media sosial, mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan offline, dan memberikan contoh penggunaan media sosial yang sehat.
Konten Dewasa atau Kekerasan Online: Situasi: Anak-anak secara tidak sengaja menemukan konten dewasa atau kekerasan online. Parenting Response: Orang tua dapat mengaktifkan filter keamanan dan memberikan pemahaman tentang jenis konten yang tidak sesuai. Komunikasi terbuka diperlukan untuk memastikan anak-anak merasa nyaman melaporkan pengalaman mereka.
Pengaruh Kecantikan dan Citra Tubuh: Situasi: Anak-anak terpapar pada citra tubuh yang tidak realistis atau norma kecantikan yang tidak sehat di media online.Â
Parenting Response: Orang tua dapat membahas isu citra tubuh dengan anak-anak, mempromosikan kepercayaan diri yang sehat, dan membantu mereka memahami bahwa keindahan berasal dari keunikannya sendiri, bukan standar yang ditetapkan media.
Cyberbullying: Situasi: Anak-anak menjadi korban atau pelaku cyberbullying. Parenting Response: Orang tua dapat memberikan dukungan emosional pada anak-anak, mengajari mereka tentang etika online, dan melibatkan sekolah atau pihak berwenang jika diperlukan.
Pencurian Identitas atau Keamanan Siber: Situasi: Anak-anak mengalami pencurian identitas atau serangan siber. Parenting Response: Orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang praktik keamanan online, seperti penggunaan kata sandi yang kuat dan tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan.