Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tetris End Game

24 Januari 2024   21:54 Diperbarui: 24 Januari 2024   22:08 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jika kita membahas konsep "end game" atau akhir dari permainan Tetris dalam kehidupan nyata, ini dapat diartikan secara lebih luas sebagai sebuah analogi untuk tantangan hidup dan bagaimana kita menghadapi kompleksitas serta ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari.

Permainan Tetris diciptakan oleh seorang desainer permainan bernama Alexey Pajitnov, seorang matematikawan dan insinyur komputer asal Uni Soviet. Pada tahun 1984, Pajitnov bekerja di Institute of Computer Science Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet di Moskow ketika ia menciptakan Tetris.

Berikut adalah perkembangan sejarah permainan Tetris:

  1. Penciptaan (1984): Alexey Pajitnov menciptakan Tetris pada tahun 1984 ketika bekerja di Institute of Computer Science. Ide dasar permainan ini muncul dari ketertarikannya pada bentuk-bentuk geometris dan matematika. Tetris pertama kali dimainkan di komputer Elektronika 60, komputer Soviet yang umum digunakan pada saat itu.
  2. Pengembangan Lebih Lanjut (1985): Tetris mulai menyebar di kalangan pengguna komputer Soviet, dan kemudian versi-versi pirat (non-resmi) dari permainan ini muncul di berbagai platform. Sebuah versi yang lebih rapi dan resmi dikembangkan untuk komputer IBM PC oleh seorang pengembang perangkat lunak Soviet bernama Vadim Gerasimov pada tahun 1985.
  3. Lisensi Internasional (1986-1987): Pada tahun 1986, Tetris mendapat perhatian internasional setelah dipresentasikan di Festival Teknologi dan Komunikasi di Prancis. Seorang pengusaha Inggris, Robert Stein, berhasil mendapatkan hak distribusi internasional untuk Tetris. Namun, hak tersebut menjadi sumber perselisihan hukum selama beberapa tahun.
  4. Versi Nintendo (1989): Di tahun 1989, Nintendo merilis versi Tetris untuk konsol gameboy mereka. Keberhasilan ini memperkenalkan Tetris kepada pemain di seluruh dunia dan membantu meningkatkan popularitasnya secara signifikan.
  5. Pertumbuhan Populeritas (1990-an): Selama tahun 1990-an, Tetris menjadi salah satu permainan video paling populer dan diadaptasi untuk berbagai platform, termasuk komputer, konsol game, dan perangkat genggam.
  6. Perkembangan Modern (2000-an dan seterusnya): Tetris terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi baru. Versi-versi Tetris yang lebih modern muncul di berbagai platform, termasuk permainan daring dan aplikasi seluler. Tetris juga terus hadir dalam berbagai turnamen eSport.

Sejak diciptakan, Tetris telah menjadi salah satu permainan video paling ikonik dan dicintai di dunia. Keberhasilannya tidak hanya terletak pada gameplay yang sederhana tapi adiktif, tetapi juga pada kemampuannya untuk menyebar ke berbagai platform dan generasi.

Tetris dalam kehidupan nyata. Tetris, permainan yang mengharuskan pemain menyusun blok-blok berbeda untuk membentuk baris horizontal penuh dan mencegah tumpukan blok mencapai bagian atas layar, dapat memberikan analogi yang menarik dalam kehidupan nyata. Beberapa konsep dari permainan ini dapat dihubungkan dengan situasi atau konsep dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh:

  1. Manajemen Waktu dan Prioritas: Pada akhir permainan Tetris, kecepatan blok yang turun semakin bertambah, menciptakan tekanan yang meningkat. Hal ini mencerminkan bagaimana kehidupan sering kali memberikan tantangan dan tuntutan yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam kehidupan nyata, mengelola waktu dengan efisien dan menetapkan prioritas yang benar-benar penting seperti menyusun blok dengan cepat dalam permainan, dapat membantu kita mengatasi tekanan dan mencapai tujuan.
  2. Adaptasi dan Fleksibilitas: Dalam Tetris, bentuk blok yang jatuh bisa bermacam-macam, dan pemain perlu cepat beradaptasi untuk menyusunnya dengan baik. Dalam kehidupan, kemampuan untuk beradaptasi dan menjadi fleksibel terhadap perubahan atau tantangan yang muncul dapat membantu kita mengatasi situasi yang tidak terduga atau kompleks.
  3. Kesalahan dan Pembelajaran: Jika blok tidak disusun dengan baik, bisa terjadi kesalahan. Dalam Tetris, kesalahan ini dapat menyulitkan pemain karena blok-blok tidak teratur. Begitu juga dalam kehidupan, kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Penting untuk dapat belajar dari kesalahan kita, menyusun ulang strategi, dan melangkah maju dengan lebih bijak.
  4. Kesabaran dan Ketekunan: Ketika permainan Tetris semakin sulit, diperlukan kesabaran dan ketekunan untuk tetap fokus dan berusaha menyusun blok dengan baik. Hal ini mencerminkan kehidupan di mana mencapai tujuan seringkali membutuhkan waktu dan usaha yang berkelanjutan. Kesabaran dan ketekunan membantu kita tetap fokus pada perjalanan menuju tujuan, terlepas dari kesulitan yang mungkin muncul.
  5. Manajemen Stres: Tetris dapat menjadi pengalaman yang stres terutama ketika blok-blok turun dengan cepat. Manajemen stres dalam permainan ini dapat memperlihatkan pentingnya mengelola stres dalam kehidupan sehari-hari. Strategi seperti bernapas dalam-dalam, menjaga ketenangan, dan membuat keputusan yang tenang dapat membantu mengatasi stres dalam berbagai situasi.

Dalam kehidupan nyata, kita dihadapkan pada berbagai tantangan dan perubahan yang mungkin mirip dengan bertambahnya kecepatan permainan Tetris. Beberapa orang mungkin melihat pencapaian tujuan hidup tertentu, seperti karir yang sukses, kebahagiaan keluarga, atau pencapaian pribadi, sebagai bentuk "end game" mereka. Namun, seperti halnya dalam Tetris, kehidupan juga terus berlanjut dengan dinamika yang berubah-ubah.

Setiap orang memiliki tujuan, nilai, dan arti dalam hidup mereka sendiri. Bagi sebagian orang, "end game" mungkin berarti mencapai kepuasan pribadi, kesejahteraan emosional, atau kontribusi positif kepada masyarakat. Tidak seperti dalam permainan video, kehidupan nyata tidak memiliki aturan yang ketat atau struktur permainan yang tetap.

Penting untuk diingat bahwa kehidupan adalah perjalanan yang terus berlanjut, dan "end game" dalam konteks kehidupan nyata seringkali lebih tentang proses perkembangan, pertumbuhan pribadi, dan bagaimana kita merespon perubahan, daripada mencapai tujuan yang statis.

Melalui analogi ini, kita dapat melihat bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam permainan Tetris dapat mencerminkan aspek-aspek penting dalam kehidupan nyata, termasuk manajemen waktu, adaptasi, pembelajaran dari kesalahan, ketekunan, dan manajemen stres.

Berarti, game itu perlu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun