Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Ringan Memahami Topik Berat

23 Januari 2024   09:15 Diperbarui: 23 Januari 2024   09:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Krisis Pangan dan Keamanan Pangan: Peningkatan suhu dan perubahan pola hujan dapat mengganggu produksi pertanian, menyebabkan ketidakstabilan pangan, peningkatan harga pangan, dan krisis keamanan pangan di berbagai wilayah.

Ketidaksetaraan Sosial yang Diperdalam: Dampak perubahan iklim cenderung memengaruhi masyarakat yang paling rentan secara ekonomi dan sosial dengan lebih berat. Ini dapat meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi, serta menciptakan ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang.

Kerusakan Ekosistem dan Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim dapat menyebabkan kepunahan spesies, perubahan distribusi habitat, dan kerusakan ekosistem alam. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan hayati dan mengurangi keanekaragaman genetik.

Krisis Kesehatan Global: Peningkatan suhu dan perubahan pola penyakit vektor dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti malaria, demam dengue, dan penyakit lainnya. Krisis kesehatan global dapat timbul sebagai hasil dari perubahan iklim.

Konflik dan Migrasi Massal: Persaingan atas sumber daya yang semakin berkurang dan dampak perubahan iklim dapat menyebabkan konflik dan migrasi massal. Ketidakstabilan sosial dan politik dapat meningkat di beberapa wilayah.

Kerusakan Infrastruktur dan Ekonomi: Perubahan iklim dapat menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur, seperti bangunan, jalan, dan jembatan. Kerugian ekonomi dapat menjadi besar akibat hilangnya produksi, biaya pemulihan, dan ketidakstabilan pasar.

Penting untuk mencatat bahwa banyak dari dampak ini tidak terisolasi satu sama lain dan dapat saling memperkuat, menciptakan tantangan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, tindakan mitigasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif dan membangun ketahanan terhadap perubahan yang sudah terjadi.


Orang biasa dapat berperan dalam mengantisipasi perubahan iklim dengan mengadopsi perilaku dan keputusan yang lebih ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil individu untuk berkontribusi pada upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim:

  1. Mengurangi Emisi Karbon: Berkendara lebih efisien atau beralih ke transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki, sepeda, atau menggunakan transportasi umum. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan berbagi kendaraan, carpooling, atau menggunakan layanan ridesharing. Menjaga kendaraan agar tetap terawat dengan baik sehingga lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar.
  2. Menghemat Energi: Menggunakan lampu LED yang lebih efisien dan peralatan elektronik yang memiliki label Energy Star. Mematikan peralatan elektronik ketika tidak digunakan dan menggunakan stopkontak pintar untuk mengontrol daya. Menyusun kebiasaan hemat energi, seperti mengurangi penggunaan AC dan pemanas, serta memastikan rumah terisolasi dengan baik.
  3. Mendukung Energi Terbarukan: Menggunakan energi matahari dengan menginstal panel surya di rumah jika memungkinkan. Menyokong penyedia layanan energi yang menggunakan sumber energi terbarukan. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memilih kendaraan listrik atau hibrida.
  4. Mengurangi Sampah dan Daur Ulang: Mendaur ulang kertas, kardus, plastik, dan logam untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Mengurangi penggunaan produk sekali pakai dan memilih produk yang dapat didaur ulang atau ramah lingkungan. Menggunakan tas belanja kain dan membawa botol minum sendiri untuk mengurangi limbah plastik.
  5. Menjaga Keanekaragaman Hayati: Menanam pohon atau berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di komunitas. Memilih produk-produk yang berasal dari sumber yang berkelanjutan dan mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan. Mengurangi penggunaan pestisida dan bahan kimia yang merusak lingkungan.
  6. Mengedukasi Diri dan Orang Lain: Mempelajari lebih lanjut tentang perubahan iklim dan dampaknya untuk dapat membuat keputusan yang informan. Berbagi pengetahuan dan kesadaran tentang perubahan iklim dengan teman, keluarga, dan komunitas. Mengambil tindakan untuk mendukung kebijakan lingkungan dan berpartisipasi dalam inisiatif lokal yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  7. Partisipasi dalam Inisiatif Lingkungan Lokal: Bergabung dengan kelompok atau organisasi lingkungan setempat untuk terlibat dalam proyek-proyek keberlanjutan. Mendukung dan mempromosikan praktik-praktik lingkungan di tempat kerja atau di sekolah. Ikut serta dalam kampanye dan aksi-aksi advokasi untuk mendukung langkah-langkah pemerintah dan bisnis yang berkelanjutan.

Tindakan individu, ketika dikombinasikan dengan tindakan kolektif, dapat berdampak positif pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Semakin banyak orang yang mengadopsi gaya hidup berkelanjutan, semakin besar dampak positif yang dapat dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun