Sumurrejo, Kota Semarang (31/1/2022) - Pada awal tahun 2022 Indonesia sedang menghadapi lonjakan infeksi Covid-19 varian Omicron. Menurut data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per Minggu (30/1), mencatatkan terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 12.422 orang, sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 3.241 kasus, dan 18 kasus meninggal baru. Segala bentuk upaya pencegahan penularan Covid-19 telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah menggalakan aksi cuci tangan dengan rutin kepada masyarakat. Bentuk nyata dari upaya mensterilkan tangan adalah dengan tersedianya hand sanitizer yang terdapat di tempat-tempat umum. Namun yang menjadi problematika dari penempatan tersebut adalah penggunaan dari hand sanitizer tersebut yang ditekan oleh banyak orang secara bergantian dimana dapat berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19 dari tuas penekan botol hand sanitizer tersebut.Â
Kondisi lokasi KKN yang berada di Kelurahan Sumurrejo, dimana aktivitas pelayanan masyarakat di kantor kelurahan tersebut cukup tinggi dan masih ada beberapa kegiatan yang mendatangkan cukup banyak warga. Berdasarkan penuturan dari Bapak Marsumul (55) selaku Lurah Sumurrejo, untuk saat ini kantor Kelurahan Sumurrejo telah tersedia fasilitas cuci tangan, namun masih menggunakan sistem air keran biasa. Bahkan di beberapa tempat strategis seperti warung, rumah makan, aula, dan TPQ belum tersedia fasilitas cuci tangan yang memadai. Maka dari itu, diperlukan suatu sistem alat pencuci tangan yang memungkinkan tidak adanya kontak fisik sehingga dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 varian Omicron.Â
Melihat dari situasi di atas, Syaiful Anwar (21), salah satu mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021/2022 Kelurahan Sumurrejo, berinisiatif untuk membuat alat hand sanitizer sistem injak dengan bahan dari pipa PVC untuk meminimalisir kontak tangan dengan tuas penekan botol hand sanitizer. Alat ini menggunakan prinsip kerja mekanik yang sederhana, dimana tuas injak pada alat terhubung dengan tuas penekan botol hand sanitizer, sehingga ketika tuas injak diinjak maka secara otomatis akan menekan tuas penekan botol dan mendorong cairan hand sanitizer keluar dari botol setelahnya tuas injak akan naik kembali akibat dorongan dari pegas botol hand sanitizer.
Penyerahan alat hand sanitizer injak dilakukan Syaiful Anwar (21) kepada Bapak Marsumul (55) pada Kamis (27/1). Harapannya alat hand sanitizer injak ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh masyarakat Kelurahan Sumurrejo. Selain itu, juga dilakukan pemberian e-book mengenai cara pembuatan dan penggunaan alat hand sanitizer injak, yang mana bisa menjadi inspirasi warga khususnya karang taruna untuk membuat sendiri alat hand sanitizer injak dan diletakkan di tempat tertentu. Diharapkan dengan adanya alat hand sanitizer injak ini dapat mencegah penyebaran virus Covid-19 varian Omicron di wilayah Kelurahan Sumurrejo.
Penulis : Syaiful Anwar - S1 Teknik Mesin - Universitas Diponegoro
DPL Â Â Â Â : Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H