Pekalongan, Indonesia -- Desa Sumurjomblangbogo di Kabupaten Pekalongan telah mengambil langkah signifikan menuju pemberdayaan ekonomi melalui kolaborasi teknologi pemasaran atau MarTech. Bekerjasama dengan Universitas Pekalongan, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja bisnis BUMDes Tirta Arum dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) melalui penggunaan teknologi digital dalam strategi pemasaran mereka.
Desa Sumurjomblangbogo dikenal dengan potensi wisatanya, terutama kolam renang Tirta Arum yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan air kolam yang menyegarkan. Selain itu, BUMDes Tirta Arum mengelola unit usaha pariwisata, ketahanan pangan, dan penyediaan air minum serta sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS). Namun, potensi besar ini belum dimanfaatkan sepenuhnya karena keterbatasan dalam manajemen dan pemasaran.
Banyak kendala yang dihadapi oleh BUMDes Tirta Arum dan KUBE, terutama dalam hal promosi dan pengelolaan pelanggan. Saat ini, promosi masih mengandalkan brosur cetak dan baliho, sementara media sosial dan website belum digunakan secara optimal. Keterbatasan ini berdampak pada jumlah pengunjung yang rendah dan pendapatan yang tidak maksimal. Pengelolaan pelanggan yang masih manual juga menjadi hambatan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Pekalongan merancang program pelatihan dan pendampingan untuk mengatasi masalah ini. Fokus utama program ini adalah pemanfaatan teknologi digital, seperti Social Media Management (SMM) dan Advertising Technology (AdTech). Pelatihan ini mencakup penggunaan platform media sosial seperti Instagram Ads, pengoptimalan Google Maps, serta teknik pengelolaan database pelanggan yang efektif.
Program ini diawali dengan riset pasar untuk memahami preferensi pelanggan dan analisis pesaing bisnis. Berdasarkan hasil riset, strategi pemasaran yang efektif dirancang, termasuk penggunaan media promosi digital. Implementasi dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari penerapan Instagram Ads, pembangunan website sebagai Content Management System (CMS), hingga penggunaan sistem manajemen pelanggan (CRM) dengan review otomatis melalui QR Code di Google Maps.
Ahmad Syaiful Affa, salah satu anggota tim PkM, menyatakan, "Peningkatan ini tidak hanya berdampak pada pendapatan BUMDes dan KUBE, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat desa. Anggota KUBE yang mengelola usaha catering dan penjualan makanan ringan di area kolam renang merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan."
Kegiatan pengabdian ini berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kemampuan pemasaran dan manajemen pelanggan bagi BUMDes Tirta Arum dan KUBE. Pelatihan yang diberikan tidak hanya berhasil meningkatkan pengetahuan teknis para pengelola dan anggota, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di desa, termasuk pemerintah desa, masyarakat lokal, dan institusi pendidikan.
Program ini menunjukkan betapa pentingnya penggunaan teknologi digital dalam pengembangan usaha lokal. Dengan memanfaatkan teknologi seperti Social Media Management (SMM) dan Advertising Technology (AdTech), BUMDes Tirta Arum dan KUBE mampu meningkatkan visibilitas dan daya tarik usaha mereka secara signifikan, yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Untuk masa depan, sangat direkomendasikan agar BUMDes Tirta Arum dan KUBE terus memperbarui dan meningkatkan kemampuan mereka dalam teknologi pemasaran. Ini termasuk mengikuti perkembangan terbaru dalam digital marketing dan mengimplementasikan strategi-strategi baru yang relevan.
Dengan terus memperbaiki dan mengoptimalkan pendekatan pemasaran serta manajemen pelanggan, BUMDes Tirta Arum dan KUBE dapat memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha mereka, yang pada akhirnya akan membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh komunitas desa.
