Mohon tunggu...
Syaifullah Amin
Syaifullah Amin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Writer

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mengenal Apa Itu Shaft Power Meter

2 Desember 2020   13:46 Diperbarui: 2 Desember 2020   14:04 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://testingindonesia.co.id/

Shaft power meter adalah sebuah sensor pengukur berbasis digital, alat ini digunakan untuk melakukan pendeteksian pada poros, RPM poros dan juga sebab akibat pada sebuah proses transfer pada sebuah daya. Sistem yang terdapat pada alat ini juga sudah ditingkatkan, sehingga alat ini memiliki akurasi yang tinggi serta dengan statbilitas dalam waktu jangka panjang yang sangat baik.

Alat ini biasa digunakan oleh para manajemen yang bergerak dalam bidang perkapalan, alat ini dipergunakan untuk mempertahanakan kecepatan pada laju kapal sambal melakukan penghematan pada sebagian besar bahan bakar, melakukan pengurangan pada CO dan NOx pada tingkatan output.

Alat ini juga mampu melakukan pengukuran pada torsi dan juga pada tenaga yang ditransfer mesin menuju ke baling baling. Perbandingan yang terdapat pada keluaran daya dan juga konsumsi pada bahan bakar bisa menjadi informasi yang berharga, karena kita bisa aja menghindari tekanan yang berlebihan pada mesin kapal.

Dengan melakukan transmisi pada data yang sudah terstruktur melalui satelit dari kapal menuju ke pantai, para manajemen yang melakukan pengoperasian juga bisa memutuskan mode operasi seperti apa yang paling ekonomis pada kapal mereka, karena metode tersebut akan digunakan pada mesin kapal serta pada sistem propulsi.

Bagaimana Cara Kerja Alat Shaft Power Meter?

Torsi meter yang ada pada alat ini terdiri dari 2 strip logam dengan pola magnetic, dengan menggunakan 2 sensor pemancar. Tapr yang terdapat pada sensor mampu memberikan 150 hingga 600 pulse setiap putarannya, akan tetapi ini juga bergantung pada diameter pada poros. Kutub utara dan juga selatan pada magnet akan berurutan  pada tape dan akan dilakukan pendeteksian dengan menggunakan sebuah sensor.

Beberapa jenis pada alat ini juga menggunakan beberapa metode pengukuran bebas kontak tanpa menggunakan pengukuran pada regangan. Hal tersebut juga bisa memungkinkan proses pada pemasangan yang cepat dan juga mudah, dan juga masa pemakaian produk yang lama tanpa membutuhkan layanan servis yang terlalu rutin atau kunjungan pada teknisi.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun