Kenapa Harus Melakukan Kalibrasi pada Ultrasonic Thickness Gauge?

Kalibrasi yang dilakukan pada alat ultrasonic thickness gauge ini juga membutuhkan sebuah alat, yaitu thickness gauge calibration blocks. Pertama tama mari kita bahas dulu apa itu ultrasonic thickness gauge dan kenapa kita harus melakukan kalibrasi pada alat ini.

Ultrasonic thickness gauge adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian pada ketebalan sebuah spesimen atau benda, di dalam pengujiannya alat ini akan menggunakan gelombang ultrasonic guna untuk mengetahui ketebalan tersebut, beberapa jenis dari alat ini juga memiliki beberapa kelebihan pada fiturnya, seperti ketahanan, daya tahan pada baterai hingga rentang pengukuran yang diatas rata rata alat pada umumnya.

KENAPA ALAT HARUS DIKALIBARASI?

Kalibrasi yang dilakukan pada alat ultrasonic thickness gauge ini bisa dilakukan secara rutin alias setiap hari atau bahkan hanya 1 kali dalam 1 tahun. Untuk kelibrasi yang bisa dilakukan setiap harinya, biasanya adalah kalibrasi yang memang mudah untuk dilakukan oleh si pengguna dari alat tersebut.

Sedangkan kalibrasi yang dilakukan 1 tahun sekali adalah kalibrasi yang tidak bisa dilakukan oleh si pengguna alat tersebut, sehingga alat harus dikirim atau diantarkan ke dealer terdekat atau tempat dimana kita membeli alat tersebut.

Karena itulah jangan terlalu cepat mengambil keputusan ketika membeli sebuah alat, kebanyakan alat yang murah biasanya memang dengan kualitas yang sama. Namun mereka hanya penjual, alias mereka tidak akan bertanggung jawab lagi jika terdapat kendala pada alat atau bahkan melakukan kalibrasi pada alat. Atau jika anda memang reseller alat yang bisa melakukan servis pada alat, itu beda cerita lagi.

Untuk thickness gauge calibration blocks atau blok kalibrasi ini digunakan untuk pemeriksaan pada akurasi pada alat, serta blok ini juga bisa digunakan untuk melakukan verifikasi, kalibbrasi dan juga sertifikasi metrology alat ukur ketebalan. Blok kalibrasi ini juga digunakan dalam beberapa rentang:

• 0,2-300 mm pada baja
• 1-300 mm pada duralumin
• 1-100 mm pada kuningan

Sumber : Testing Indonesia