Penerapan pada alat sensor accelerometer ini sudah meluas pada beberapa jenis ilmu pengetahuan, baik yang sudah didorong oleh konsumen ataupun para produsen. Â
Contohnya, sebuah sensor accelerometer yang dipasangkan pada sebuah laptop, sensor ini berfungsi untuk melindungi hardware dari beberapa kerusakan yang fatal, jika tiba tiba saja laptop jatuh pada saat digunakan, pada saat itu sensor accelerometer akan melakukan pendeteksian pada jatuh bebas yang dialami oleh laptop, lalu akan melakukan pematian secara otomatis pada perangkat hard drive agar dapat menhindari benturan pada pembaca menuju ke piring hard drive. Tanpa menggunakan alat, keduanya akan menyerang dan menyebabkan goresan ke piring dan mengakibatkan kerusakan yang lebih luas.
Sensor accelerometer ini juga digunakan untuk melakukan pengukuran pada gravitasi bumi untuk menentukan sudut, yang mana perangkat akan dimiringkan sehubungan dengan bumi, dengan merasakan jumlah pada akselerasi, pengguna pada alat ini dapat melakukan analisa pada perangkat yang sedang bergerak.
Sensor accelerometer ini juga dapat memungkinkan si pengguna untuk dapat memahami lingkungan sekitar pada sebuah benda dengan sangat baik. Dengan menggunakan perangkat yang kecil ini kita dapat menentukan apakah sebuah benda sedang bergerak menurun atau menanjak, atau benda tersebut sedang terjatuh atau dalam kondisi miring, atau bahkan benda tersebut sedang terbang secara horizontal atau miring kearah bawah. Seperti sebuah layar hp, mode potret atau landscape, itu tergantung pada bagaimana anda memiringkan hp tersebut.
Cara Kerja Pada Alat
Accelerometer ini terlihat seperti sebuah rangkaian yang sangat sederhana pada beberapa perangkat elektronik dengan ukuran yang besar. Ya... terlepas dari penampilan-nya yang bisa dibilang "sederhana" tersebut, ini yang satu ini terdiri dari berbagai macam cara kerja, diantara banyaknya cara kerja tersebut, ada yang Namanya efek piezoelektrik dan juga sensor kapasitansi.Â
Efek piezoelektrik ini adalah bentuk sensor accelerometer yang paling umum, dengan menggunakan striktur kristal mikroskopis yang menjadi stress yang diakibatkan oleh gaya akseleratif. Kristal kristal tersebut akan menciptakan gaya tegangan dari sebuah tegangan, setelah itu sensor accelerometer akan mengintrerprestasikan tegangan untuk menentukan kecepatan dan juga orientasi.
Sumber : Testing Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H