Mohon tunggu...
Syaiful Amran
Syaiful Amran Mohon Tunggu... Freelancer - Iman, Ilmu, Amal

Kejahatan muncul karena diamnya orang-orang baik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Kunci Pilpres 2019

17 Juli 2018   15:14 Diperbarui: 17 Juli 2018   15:18 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang poros ketiga di Pilpres 2019 semakin kecil. Dengan masuknya PKB ke koalisi Jokowi maka petahana sudah mengumpulkan 61,25 persen suara. Artinya, Jokowi sudah mendapatkan dukungan 3 kali lipat dari syarat yang ditentukan dalam presidential threshold.

Sementara itu, Prabowo yang digadang-gadang menjadi penantang Jokowi saat ini mendapatkan dukungan 26,19 persen suara. Persentase itu berasal dari perolehan suara Gerindra di pemilu 2014 sebesar 11,81 persen, PKS 6,79 persen, dan PAN 7,59 persen. Dengan dukungan 26,19 persen tersebut Prabowo bisa melenggang menjadi calon presiden di 2019.

Namun, yang menarik daripada angka dan dukungan partai kepada dua tokoh tersebut adalah elektabilitas mereka saat ini. Jokowi yang nyata-nyata didukung lebih dari 50 persen suara parlemen, elektabilitasnya mentok di bawah 50 persen. Sedangkan Prabowo yang mengklaim solidnya barisan partai pendukungnya, berdasarkan survei elektabilitasnya relatif stagnan.

Dengan waktu yang relatif singkat menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres, kedua kandidat ini harus membuat strategi untuk mendongkrak elektabilitasnya. Salah satunya adalah mencari dukungan dari figure yang kuat. Siapa dia?

Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah jawabannya. Sebagai Presiden RI dua periode tentu SBY punya kharismatik di mata masyarakat. Bahkan jika dimungkinkan oleh UU, SBY adalah figure yang lebih tepat menjadi penantang petahana. Selain itu, 10,19 persen suara yang dimiliki Partai Demokrat dianggap bisa menjadi penambah kepercayaan diri bagi kandidat yang berkontestasi.

Partai Demokrat (PD) hari ini menjadi satu-satunya partai yang belum menentukan siapa dan atau kemana dukungan PD akan dilabuhkan. Ketimbang berbicara bagi-bagi kekuasaan, SBY memberikan lima kontrak politik untuk Demokrat mendukung Capres di Pilpres 2019. Yaitu, terkait dengan ideologi, bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, keadilan hukum, politik dan demokrasi, serta pemimpin kedepan harus bisa menjaga persatuan dan kerukunan sosial.

SBY dan Partai Demokrat hari ini bak anak perawan bangsawan yang diperebutkan oleh para kesatria. SBY adalah kunci dari Pilpres 2019. Siapa yang bisa meluluhkan dan menerima syarat yang diajukan SBY, maka kesanalah dukungan Demokrat akan berlabuh.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun