Apa itu STUNTING? STUNTING merupakan kondisi pertumbuhan (tubuh dan otak) pada anak usia dibawah 5 tahun yang lebih lambat atau bahkan dapat dikatakan gagal tumbuh akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Hal ini menyebabkan tinggi badan ataupun berat badan anak kurang jika dibandingkan dengan anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Walaupun saat ini berbagai sumber informasi mengenai pola asuh anak, makanan MPASI, pola makan sehat untuk balita, kebutuhan gizi anak dan lainnya dapat dengan mudah dicari dan ditemukan di Internet. Namun, kesadaran masyarakat terutama para ibu dalam menjaga kebutuhan asupan gizi pada anak masih kurang. Bahkan pola makan yang teratur sekalipun apabila makanan yang dikonsumsi anak tidak memiliki gizi yang seimbang maka  dapat menyebabkan stunting.
Kasus stunting di Kecamatan Borobudur, Desa Kembanglimus masih terus menjadi perhatian serius dan tanggungjawab semua pihak. Di Desa Kembanglimus masih terdapat beberapa anak stunting atau kami menyebutnya dengan "anak gemilang". Dalam menyikapi kondisi yang terjadi ini, Mahasiswa KKN Unnes Giat 3 Desa Kembanglimus bekerjasama dengan pihak desa menyelenggarakan "Sosialisasi Pencegahan Stunting" dengan mendatangkan narasumber yaitu Bapak Budi Iriyanto, S.KM selaku Petugas Puskesmas Borobudur.
Sosialisasi ini ditunjukan kepada ibu-ibu PKK yang juga masih memiliki anak balita sehingga isi dari materi sosialisasi ini dapat tepat guna. Dalam kesempatan ini Pak Budi menyampaikan bahwa dengan adanya sosialisasi seperti ini dapat membantu menampung berbagai aspirasi dari ibu-ibu tidak hanya mengenai stunting tetapi juga pola asuh anak.
"para Ibu tidak perlu berkecil hati saat anak terkena stunting dalam masa-masa emas dari usia 0 sampai 5 tahun karena pada masa ini anak masih terus bertumbuh dan segala kebutuhan gizi yang kurang masih bisa terus dikejar," Ujar Pak Budi dalam menyampaikan materi mengenai stunting ini.
Beliau juga menyapaikan bahwa kasus stunting di Indonesia masih menjadi hal serius yang perlu ditangani bersama dimana setiap 1 dari 3 anak di indonesia mengalami stunting. Penyebab awal adalah pada saat dalam kandungan sudah kekurangan asupan gizi. Kebutuhan akan asupan gizi yang cukup nyatanya tidak hanya dibutuhkan setelah bayi lahir namun telah dibutuhkan sejak didalam kandungan.
Dampak dari stunting ini beberapa diantaranya adalah anak menjadi mudah sakit, berpengaruh pada kemampuan berpikir anak, menghambat pertumbuhan pada anak, mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Hal-hal yang menyangkut postur tubuh anak seperti tinggi badan terkadang dianggap sepele dan tidak terlalu penting. Padahal hal ini dapat menjadi kendala serius bagi masa depan anak, seperti jika ingin melamar kerja atau mendaftar ke perguruan tinggi tertentu yang membutuhkan postur tubuh ideal.
Pak Budi juga menyampaikan bahwa stunting dapat dicegah dengan memberikan asupan mpasi yang tepat, adanya akses air bersih dan fasilitas sanitasi, pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, dan memantau pertumbuhan balita posyandu. Pada pemberian MPASI disarankan untuk tidak memberikan garam, gula ataupun penguat rasa agar anak mendapatkan kandungan nutrisi yang alami dari makanan tersebut.
"Untuk menjaga perkembangan pada tubuh anak dapat dengan program 1 hari 1 telur, namun asupan protein untuk mengejar keterlambatan pada anak stunting maka dapat dilakukan program 1 hari maksimal 3 telur," imbuh Pak Budi dalam menyampaikan penanganan kasus stunting di Desa Kembanglimus.
Dalam kesempatan ini beliau kembali menegaskan bahwa kasus stunting dapat dicegah dengan pemberian asupan gizi dan pola asuh yang dimaksimalkan untuk mengejar ketertinggalan tumbuh kembang anak. "Mari bersama kita putus mata rantai stunting agar tidak bertambah lagi kasus stunting di Indonesia" Tegas Pak Budi Iriyadi. (Kartika Dewi Setiyaningrum, mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Kembanglimus)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H