Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pemiliknya Almarhum, Akun FB-nya Masih Aktif!

9 Mei 2011   02:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 5678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_108023" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Sebelum tidur semalam saya terhenyak saat buka Facebook. Seorang kawan lama meninggal dunia Jum'at lalu karena serangan jantung. Beberapa kawan menilai kepergiannya cukup mendadak, lantaran almarhum sebelumnya tidak ada kabar menderita sakit atau mengalami kecelakaan. Duh, saya tercekat! Speechless sesaat! Bingung mau ngomong apa. Mungkin sudah takdirnya usia kawan saya tadi hanya sampai sini. Allah teramat sayang pada almarhum sehingga dijemput duluan. Setidaknya lebih dulu dari yang masih hidup saat ini. Yang membuat sedih, almarhum baru beberapa hari diterima bekerja di sebuah perusahaan BUMN besar. Ia belum sedikitpun mencicipi buah hasil kerjanya. Dan di rumah, seorang istri dan keempat anaknya pastinya jadi pihak yang paling kaget dengan kepergian suami dan ayah mereka. Hingga si kawan berpulang, saya belum pernah berjumpa secara fisik. Terakhir bertemu (mungkin) usai lulus SD, dan itu berarti lebih dari 25 tahun silam. Kami hanya sempat bersahut-sahutan lewat media sosial Facebook. Tak ada topik khusus yang kami perbincangkan, selain kangen-kangenan karena lama tak bersua. Di balik kepergian almarhum, kami kawan-kawannya sempat kaget karena akun Facebook almarhum masih aktif hingga hari ini. Bahkan di hari kematiannya ada sebuah pesan yang membuat siapapun yang membacanya merinding. Begini isi pesan 'perpisahan' itu:

Terima kasih bwat teman-teman semua atas turut berbela sungkawa dan mohon maaf segala kesalahan saya baik yang di sengaja ataupun tidak disengaja. Dan Mohon doanya ......... Selamat tinggal semua ,,,

Pesan pendek itu langsung memancing reaksi sejumlah rekan almarhum. Mereka merasa aneh, karena almarhum sudah tiada di Jum'at pagi, namun Jum'at malam pukul 10.28 masih membuat status seperti itu. Ini pasti kerjaan orang iseng yang ngehack atau kebetulan mengetahui username dan password akun FB kawan tersebut. Serangan bernada hujatan terlontar dari sejumlah kawan. Mereka tak rela ada yang bermain-main dibalik penderitaan dan kesedihan orang lain. Apa tanggapan anak-anak almarhum yang masih kecil manakala membaca status FB ayahnya yang sudah tiada seperti itu. Tidak cuma itu, almarhum juga sempat menyetujui akun2 yang selama ini mengundangnya jadi teman. Bahkan yang lebih konyol, kemarin (berarti hari ketiga kematiannya) di akun FB, 'almarhum' masih sempat bermain-main dengan aplikasi FB nyatakan cinta. Begini petikannya :

Nyatakan cinta kamu dengan cara yang berbeda pada pujaan hatimu.

Sejumlah kawan dekat almarhum minta agar lelucon ini dihentikan, karena hanya akan menyakiti hati keluarga yang ditinggalkan. Berikut sebagian reaksi keras rekan almarhum yang dibuat orang tak bertanggung jawab. Sengaja nama almarhum saya samarkan agar tak membuat keluarganya makin tertekan.

  • Tiar Yamaha Gw.minta tlng. Ame lo ni..jangan lo .. Gunakan fb atas nama almarhum.....skali lg lo hentikan..!!!!
  • Uus Kusnandar Oooiiii tlg jaga perasaan teman" yg lain dooonk..kalo sampe ada status lagi atas nama Almarhum..InsyaAllah kami atas nama sahabat Almarhum akan mencari siapa pelakunya..tolong yaaaa, makasih
  • Tiar Yamaha Taneh makam.masih .memerah..dan basah......tlng jaga jangan smpi.ati..gw. mengkelab.....
  • Aga Khan Ass.wr. wb.... siapapun diri "anda" yg menggunakan akun FB atas nama *** tolong hentikan, dan jangan mempermainkan orang yg telah meninggal.....Jika "anda" jum'at kemarin ikut melayat Alm., maka akan terharu melihat isak tangis seorang Isteri dengan ke empat anaknya yg masih belia, bahkan ada yg masih balita... krn kehilangan sosok suami dan ayah...
  • Fendy Kris Hai jagoan jgn sampe lo ketawan aja ya!!!kalau sampe gw tau dan ada info dari tmn2 gw siapa lo sebenarnya yg pake akun sohib gw lo tunggu aja dech apa yg lo terima nanti..............
  • Aga Khan Astaghfirullah al adziim....Subhanallah kepedulian teman2 Alm. sangat kental sekali, nmn jangan terlalu emosi, malah membuat arwah Almarhum tidak tenang.....Sekali lagi saya sampaikan mohon bagi siapa aja "anda" yg menggunakan akun FB ***, hentikan perbuatan tidak baik tsb.
  • Uus Kusnandar Sabar pak Haji.. Biar W dulu yg coba selidiki, jika dah ada nanti W kasih tau..tq Jii
  • Fendy Kris kasih kabar ya uus ditgg kabarnya...
  • Uus Kusnandar InsyaAllah Ji!

Belakangan si orang yang 'memainkan' akun milik almarhum mengaku, ia mengetahui username dan password FB itu dari almarhum sendiri. Sehari sebelum wafat, konon almarhum berpesan kepadanya  agar menggunakan akun FB dan passwordnya untuk membalas pesan-pesan  jika ia meninggal dunia. Semula  orang tersebut menyangka almarhum hanya bergurau, karena berpikir siapa sih yang tahu bakal mati? Ternyata keesokan harinya kawan saya itu pun berpulang saat bersiap senam pagi di kantornya. Kabar duka itu lantas dimanfaatkan oleh 'orang tadi' untuk memainkan akun FB tersebut. Menurut saya, ini bernar-benar keterlaluan. Siapapun anda, saya hanya berpesan sudahi permainan ini. Kematian bukan untuk dipermainkan. Jangan membuat keluarga -istri dan keempat anak almarhum yang masih kecil-kecil- makin terpuruk dalam duka. Apa yang anda lakukan sangat tidak etis. Jikapun benar anda diberi 'amanah' berupa username dan password sebaiknya menyerahkan kepada pihak keluarga. Biarkan pihak keluarga yang memutuskan, apakah akun FB tersebut dilanjutkan sebagai kenangan memorial oleh pihak keluarga atau ditutup. #tulisan 12 dari 365

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun