Gempa Cianjur berkekuatan 5.5 skala richter telah menghancurkan banyak bangunan rumah warga dan berbagai fasilitas umum. Kerusakan tersebut mengakibatkan masyarakat harus tinggal di tenda-tenda pengungsian dengan fasilitas sangat terbatas. Termasuk juga fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang menjadi kebutuhan primer bagi korban gempa di pengungsian.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen Universitas Persada Indonesia (UPI) YAI membangun 8 sarana MCK di 8 lokasi berbeda. Tiga diantaranya adalah pembangunan kembali (renovasi) sarana MCK yang rusak pasca gempa bumi beberapa waktu lalu.Â
Tim PKM UPI YAI yang melakukan renovasi sarana MCK terdiri dari Dr. Dwi Dinariana, Dr. Fitri Suryani, Dr. Siti Sujatini dan Dr. Euis Puspita Dewi. Sama  dengan tim lainnya, pembangunan kembali sarana MCK yang rusak ini mendapat dana insentif dari Kemendikbudristek.
Lokasi MCK yang direnovasi ada di 3 Titik, yaitu Kampung Sudi, Kampung Tanjung Sari dan Kampung Salahuni. Ketiganya berada di Desa Nagrak, Cianjur.
Kondisi awal sebelum direnovasi, sarana MCK ini umumnya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, sehingga tidak layak lagi digunakan. Seperti pintunya yang rusak, dindingnya hancur, kondisi MCK yang kotor, tidak berlantai keramik dan kekurangan air bersih. Kondisi tersebut membuat warga setempat yang terdampak gempa bumi mengalami kesulitan saat harus membuang hajat.Â
Tim Dosen PKM dari UPI YAI ini kemudian menyulap kondisi MCK menjadi sangat layak pakai dan nyaman untuk digunakan oleh semua warga korban gempa Cianjur.
Selain membangun sarana MCK, Tim PKM Dosen UPI YAI juga melakukan penyuluhan edukasi tentang bagaimana menggunakan dan merawat MCK. Edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa dan bagaimana membangun rumah yang tahan gempa juga diberikan.Â
Papan Peringatan tentang edukasi budaya antri, cara berlindung dari gempa, rumah tahan gempa  sampai dengan pesan semangat Cianjur Bangkit ditempelkan di dinding MCK ketiga lokasi tersebut.