[caption caption="Tim Ganteng Maksimal Formasi Lengkap (foto koleksi pribadi)"][/caption]Awas di kanan babon kuning datang dengan kencang.
Di sebelah kiri cacing ibu-ibu berusaha masuk.
Hati-hati dua ayam beriringan dari arah berlawanan.
Â
Jangan menduga yang tidak-tidak membaca petikan perbincangan di atas. Saya bukan sedang di kebun binatang lho. Itu adalah sepenggal peringatan yang kerap terdengar di tengah perhelatan Datsun Risers Expedition 2016 yang hari Senin 11 Januari 2016 resmi dimulai. Kegiatan ini diikuti oleh 12 Kompasianer beserta perwakilan sejumlah media massa. Mereka dibagi ke dalam 5 kelompok Risers yang beranggotakan 3 orang Kompasianer.
Penggunaan 3 istilah yang dekat dengan dunia hewani tersebut dimaksudkan memudahkan  koordinasi antar peserta saat mengemudi. Ini memang bukan kegiatan otomotif biasa, ini merupakan kegiatan touring yang penuh persaudaraan, full tawa ria dari semua peserta.
Panitia memang sengaja menyelipkan istilah yang bila diucapkan bakal menerbitkan senyum itu. Perjalanan DRE 2016 ini sudah diprediksi bakal menguras tenaga dan emosi para peserta, oleh karenanya perjalanan ini mesti dibuat menyenangkan.
Selain itu penggunaan istilah yang 'asal' ini punya tujuan mengakrabkan para peserta yang berasal dari berbagai daerah di tanah air. Mereka yang awalnya jaim, sulit mengobrol akhirnya bisa saling bertegur sapa dan ngebanyol, meski dimulai dari obrolan menggunakan mediasi alat bernama 'rig'.
Berawal dari BalikpapanÂ
[caption caption="Nanang Diyanto Dibalik Kemudi (foto dokpri)"]
Oiya, kami mendapat mobil Datsun Go+Panca berwarna putih dengan striping peta Indonesia di body mobilnya. Warna putih selain berkesan keren, juga mengesankan kemewahan. Sementara aksentuasi peta yang diterakan di body mobil seperti hendak menyatakan bahwa Datsun Go+Panca adalah kendaraan serbaguna yang bisa dikendarai keliling tanah air Indonesia.Â