Berbalas postingan di dunia maya adalah hal biasa. Dulu semasa Kompasiana versi awal, admin (baca: kang Pepih) kerap membuat postingan yang berasal dari tanggapan Kompasianer. Biasanya tanggapan yang bagus, panjang dan bisa menginspirasi blogger lainnya akan dibuat postingan tersendiri oleh kang Pepih. Tujuannya untuk lebih menyebarkan pemikiran Kompasianer yang karena alasan tertentu tidak membuat postingan tersendiri.
Nah, kalau berbalas postingan karena tak terima di 'kuliti' oleh Kompasianer lain juga bukan kejadian pertama. Sudah banyak yang melakukan. Yang paling heboh adalah jawaban ketua DPR Marzuki Alie pada postingan Linda Djalil. Postingan ini malah ramai dengan pro-kontra. Dari postingan ini pula, publik makin paham siapa sebenarnya ketua DPR kita yang terhormat itu.
Terakhir, Marissa Haque, Kompasianer yang juga artis dan politisi itu kemarin memposting tulisan yang merupakan balasan postingan saya tentang dirinya berjudul Ada Apa dengan Marissa Haque? Postingan Marissa kali ini sudah saya duga pasti tak terima dengan isi postingan saya sebelumnya. Itu hak dia untuk keberatan. Tapi yang tak habis pikir Marissa menuding saya adalah sendok garpunya pasangan nomer 4 Airin Rachmi Diany-Amaruzzaman. Persisnya Marissa menulis begini ".. Lha, kalaulah betul anda bukan ’sendok-garpu’ pasangan nomor 4 yang sedang kami perangi agar jangan jadi pemimpin di Tangsel, maka seharusnya… tunjukkan netraliatas anda Bung! Karya anda dalam membuat black campaign untuk warga Tangsel ‘teramat-sangat-keliwat’ nggak ngaruh deeeeeh…"
Saya tak terlalu tahu, mungkin kebodohan saya juga tak bisa memahami bahasa kelas politisi seperti Marissa Haque, apa yang dia maksud sebagai sendok garpunya Airin. Kalau yang dia maksud saya sebagai 'orangnya' Airin anda salah besar. Saya adalah orang bebas, tak punya pretensi politik pada kelompok manapun, meski bersimpati pada spirit politik tertentu. Sebagai orang yang berlatar belakang media, saya selalu tempatkan posisi saya berada di tengah-tengah, tidak memihak ke "A" atau "B".
Terkait dengan konstelasi politik di Tangerang Selatan, apa kaitan saya dengan pemilukada di wilayah tersebut? Saya tak tinggal di Tangerang Selatan, tidak kenal dengan Atut dan kroninya, apalagi Airin!
Marissa, anda boleh keberatan dengan apa yang saya posting, termasuk saya juga boleh dong keberatan dengan isi postingan anda yang memaki Vina dan Memes. Tapi menuding tanpa bukti bahwa saya 'sendok-garpu' nya Airin adalah kejahatan. Sekali lagi itu adalah tudingan tak berfakta! Sayang sekali energi kita habis pada saling tuding tak penting seperti ini. Lebih baik anda sebagai artis kembali melahirkan karya seni yang bagus yang dapat menjadi tuntunan banyak orang. Saya kira orang akan lebih menghargai kualitas Marissa Haque di film daripada prestasinya yang selalu jeblok di dunia politik.
Tapi saya harus mengucapkan terima kasih pada Marissa Haque, gara-gara postingannya postingan saya mengenai MH kembali dijenguk orang. hahaha.... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H