[caption id="attachment_389892" align="aligncenter" width="624" caption="Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil diangkat ke kapal Crest Onyx untuk selanjutnya dibawa ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu, 10 Januari 2015. (photo : kompas.com)"][/caption]
Kabar melegakan hati bagi para keluarga korban jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura pada HARI Minggu, 28 Desember 2014 lalu. Dan kabar inipun tentunya sangat menjadi perhatian penting oleh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para pengguna jasa penerbangan.
Dalam pengamatan banyak orang saat ini tertuju oleh keberhasilan Tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut yang akhirnya berhasil mengangkat bangkai ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut, Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada hari, Sabtu 10 Januari 2015.
Sementara itu dari pengamatan dan pantauan langsung oleh Kompas.com dari KRI Banda Aceh, balon yang digunakan untuk mengangkat ekor pesawat, mulai mengapung sekitar pukul 11.50 WIB. Ekor pesawat yang berwarna merah tua juga sesekali terlihat muncul di antara ombak.
Proses pengangkatan ekor pesawat ini sudah dimulai sejak hari Kamis 7 Januari 2015 lalu. Namun banyaknya tahapan yang harus dilakukan hingga kondisi alam yang tidak mendukung membuat proses pengangkatan memakan waktu cukup lama dan banyak tantangan berat.
Awalnya, penyelam harus melakukan pengikatan atau belting ke ekor pesawat. Adapun pengangkatan ini dilakukan salah satunya agar pencarian black box atau kotak hitam yang berada di bagian ekor pesawat menjadi lebih mudah.
Dan sepertinya dari deteksi sonar Kapal Navigasi Jadayat, ada dugaan black box sudah terpisah dari bagian ekor pesawat dan terbawa arus sejauh 1,7 mil laut.
Keberhasilan pengangkatan ekor pesat AirAsia QZ8501 tersebut belum dibarengi dengan keberhasilan menemui banyaknya korban oleh tim gabungan evakuasi pesawat dan korban.
Seperti banyak diberitakan dari berbagai media elektronik maupun media cetak nasional dan internasional, jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada hari Minggu 28 Desember 2014. Pesawat berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang, terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi. Selain itu, terdapat 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi.
Sementara itu hari keempat belas pencarian, dari 48 (korban) jenazah yang telah diangkat dan diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, sejumlah 29 jenazah sudah diketahui identitasnya. Dan dengan teridentifikasinya 29 jenazah maka masih 19 jenazah belum diketahui identitasnya dan masih dilakukan pemeriksaan post mortem dan ante mortem.
Dari keberhasilan penemuam jenasah korban AirAsia QZ8501 sejumlah 48 korban tersebut maka masih tersisa sekita 107 korban lagi yang belum berhasil ditemukan oleh tim Basarnas. Akan tetapi dari keberhasilan pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 hari ini, tim Basarnas bersama tim gabungan lainnya tetap terus fokus bekerja keras mencari para korban. Akan tetapi semua tetap dalam program dan misi yang tepat dengan tetap membaca kondisi cuaca yang sering kali tidak bersahabat di lokasi pencarian.