Pandemi COVID - 19 masih menjadi isu global yang paling hangat di seluruh dunia. Beragam upaya pemerintah di setiap negara telah dilakukan mulai dari lockdown, sistem work from home, dan masih banyak lagi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus baru tersebut hingga vaksin COVID - 19 berhasil dibuat dan berharap wabah ini akan segera selesai.Â
Kini, vaksin COVID - 19 telah berhasil diciptakan oleh beberapa negara maju seperti USA dan China. Alih - alih berharap segera bebas dari wabah ini, rupanya vaksin COVID - 19 malah menuai perdebatan di berbagai negara dan menjadi sorotan utama media pemberitaan, tak jarang media yang memberiakan terkait pro dan kontra dari adanya vaksin COVID - 19. Hal ini tentu membuat masyarakat bingung dengan pemberitaan yang ada.
World Health Organization (WHO) kembali mengadakan konferensi pers yang dilaksanakan secara virtual pada bulan april 2021. Dalam konferensinya, mereka mendatangkan para ahli, serta perwakilan penting dari berbagai negara. dalam konferensi ini, WHO memaparkan beberapa poin penting diantaranya, terkait perkembangan vaksin COVID - 19, pemerataan penyebaran vaksin ke berbagai negara, dan efektifitas pencegahan COVID - 19.Â
Director general WHO, Dr. Tedros Adhanom mengatakan bahwa 780 juta vaksin telah disebarkan secara global dan dinilai sangat efektif dalam mengurangi kasus tertularnya COVID - 19. Meskipun demikian, vaksin bukan satu - satunya alat yang mampu memberantas wabah ini, melainkan harus didukung dengan upaya sebelumnya yaitu, menjaga kebersihan, menjaga jarak, isolasi, dan sebagainya. Dengan begitu, akan mempercepat penanggulangan kasus COVID - 19.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan pada konferensi pers ini, dapat disimpulkan bahwa WHO bertujuan untuk memberikan informasi tentang perkembangan isu vaksin COVID - 19 yang beredar di seluruh dunia yang dilakukan secara virtual. Konferensi pers ini dapat dikatakan sebagai bentuk diplomasi publik sebagaimana konteks didalamnya adalah proses komunikasi pemerintah terhadap publik mancanegara yang bertujuan untukmemberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, kepentingan global, serta kebijakan - kebijakan yang diambil oleh negaranya.Â
Dengan adanya konferensi pers ini, membuat keterbukaan kepada masyarakat sehingga membentuk kepercayaan terkait penanganan COVID - 19 yang dilakukan oleh WHO. Hal ini tentunya membawa dampak positif kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi yang disediakan sesuai dengan ketentuan pemerintah setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H