Mohon tunggu...
SYAHWA NUR ANISA FIRDAUS
SYAHWA NUR ANISA FIRDAUS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terus belajar dan berkarya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Epidemic

27 April 2024   00:00 Diperbarui: 27 April 2024   00:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dunia saat ini penuh kewaspadaan. Setelah satu abad tak pernah datang, akhirnya kembali lagi. Mengajarkan manusia untuk menjaga satu hal yang paling berharga dalam hidup. Hampir seluruh negara mencari solusi akan hal ini, berbagai tindakan terus dilakukan. Wabah inilah yang melanda dunia saat ini. 

Virus Corona yang tak pernah pandang bulu menyerang jutaan manusia. Mengaharuskan dokter dan tenaga kesehatan beruang di garda terdepan. Mereka rela meninggalkan anak, istri, dan keluarga. Hanya bisa berkomunikasi lewat ponsel disela-sela jam istirahat. Sekeras apapun perjuangan kita, nyatanya virus ini tak mau hilang. Dan kita dipaksa untuk hidup berdampingan.

            “Halo Bunda. Gimana kabar Bunda?” tanya seorang sambil menyeka peluh didahinya.

            “Kabar Bunda baik Ayah”.    

            Ya, percaapan itu dilakukan lewat via video call.

            “Ayah, wajah Ayah kok pucat, Ayah sakit ya?” Istrinya tampak khawatir melihat suaminya nampak tak baik-baik saja.

            Sang suami menggeleng “Enggak kok Bun. Ayah sehat, hanya sedikit kelelahan.”

            “pokoknya Ayah harus jaga kesehatan. Jangan sampai sakit. Tetap semangat kerjanya ya Yah”.

            “Iya Bunda”. Sang Suami mengembangkan seyum.

            Percakapan itu terus berlanjut sampai jam istirahat selesai. Siapa sangka itu menjadi pertemuan terakhir mereka. Selang satu minggu istri dokter itu mendapat kabar dari Rumah Sakit bahwa suaminya meninggal karena terinfeksi virus Corona. Istrinya sangat terpukul mendengar kabar itu. 

Tapi, apa mau dikata dokter yang mempunyai keamanan tingkat tinggi, memakai masker, menggunakan Alat Pelindung Diri, selalu mematuhi protokol kesehatan, tetap saja terinfeksi. Apalagi kita yang masih abai terhadap protokol kesehatan, mudah saja terinfeksi. Maka kesadaran itu datang dari diri kita sendiri.

Grobogan, 10 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun