Bahasa merupakan sistem komunikasi yang dinamis dan terus berkembang, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Bahasa gaul adalah sebagai bagian dari bahasa yang memainkan peran penting dalam mencerminkan keadaan masyarakat saat ini dan mencerminkan ekspresi suatu masa tertentu.Â
Di Indonesia, bahasa gaul sudah menjadi bagian dari penggunaan bahasa sehari-hari, yang membawa dampak positif dan negatif terhadap bahasa Indonesia secara keseluruhan.
Bahasa gaul merupakan salah satu penyimpangan dari etika berbahasa yang baik dan benar, akan tetapi bahasa gaul bisa memberikan rasa identitas dan rasa kepemilikan bagi penggunanya.Â
Seringkali hal ini berasal dari kelompok sosial tertentu seperti remaja, musisi, atau komunitas tertentu. Kelompok-kelompok ini menciptakan kosa kata slang mereka, membentuk kode linguistik berbeda yang nantinya bisa membedakan mereka dari kelompok yang lain.Â
Kepemilikan bahasa gaul oleh seorang individu memungkinkan mereka mengidentifikasi dirinya dengan kelompoknya masing-masing dan menumbuhkan rasa inklusivitas di antara anggotanya. Hal ini dapat memfasilitasi ikatan dan memperkuat hubungan dalam masyarakat, sehingga berdampak pada kontribusi tatanan sosial yang lebih kuat.
Bahasa Indonesia, seperti bahasa lainnya, terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan masyarakat. Namun dalam beberapa tahun terakhir, terjadi lonjakan penggunaan bahasa gaul, khususnya di kalangan generasi muda. Meskipun bahasa gaul tampak terlihat lebih keren dan modern akan tetapi memiliki banyak dampak negatif bagi bahasa Indonesia itu sendiri dan dampak negatifnya terhadap bahasa persatuan kita itu tidak dapat diabaikan dan biarkan.
Salah satu dampak negatif utama bahasa gaul adalah terkikisnya standar linguistik. Bahasa gaul sering kali melibatkan penggunaan kata-kata informal, singkatan, dan bahkan kata-kata pinjaman dari bahasa lain.Â
Hal ini dapat menyebabkan menurunnya ketelitian dan ketepatan dalam berbahsa Indonesia yang baik dan benar, sehingga berpotensi menyebabkan kebingungan atau miskomunikasi kepada generasi yang tidak memahaminya. Ketika bahasa gaul menjadi lebih umum dan diterima, hal itu dapat mengikis perbedaan dan penggunaan tata bahasa dan kosa kata yang tepat.
bahasa gaul juga dapat menghambat mobilitas sosial dan memperburuk perpecahan dalam masyarakat. Bahasa gaul sering diasosiasikan dengan subkultur atau kelompok sosial remaja tertentu, yang menjadikannya eksklusif dan tidak dapat diakses oleh orang-orang di luar lingkaran tersebut.Â
Hal ini dapat melanggengkan kesenjangan sosial dengan menciptakan hambatan linguistik yang mungkin merugikan mereka yang tidak akrab dengan istilah-istilah slang tersebut. Hal ini juga dapat meminggirkan individu yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang terkait dengan ekspresi bahasa gaul tertentu.
penggunaan bahasa gaul yang berlebihan juga dapat menyebabkan kurangnya kecanggihan dan kefasihan dalam berkomunikasi. Bahasa gaul umumnya bertujuan untuk menyederhanakan bahasa, seringkali mengorbankan nuansa dan kedalaman.Â