Kampus Mengajar merupakan salah satu program pemberdayaan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.
Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi di luar kampus guna berkontribusi dan mengabdi kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan mengajar. Sekaligus membantu pihak sekolah dalam menguatkan pembelajaran di masa pandemi dan daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
Kampus Mengajar menargetkan sekolah jenjang SD dan SMP yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu sekolah yang menjadi sasarannya adalah SD Negeri Kertasari 01 yang terletak di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Penulis serta rekan-rekan mahasiswa bertugas selama empat bulan di SD Negeri Kertasari 01 terhitung sejak Maret hingga Juni 2022. Sejumlah program kegiatan dirancang oleh kelompok mahasiswa untuk diimplementasikan di sekolah penugasan.
Adapun program-program tersebut adalah: a) Home Visit, b) Pojok Literasi, c) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), d) Strategi pembelajaran interaktif dan komunikatif, e) Forum Komunikasi, f) Pentas Seni dan Dongeng, dan g) Membantu administrasi siswa, khususnya dalam pelaksanaan ujian dan pengolahan nilai.
Program-program tersebut kami rancang untuk memenuhi tujuan program Kampus Mengajar, yaitu memberikan pembelajaran literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah.
Kegiatan belajar-mengajar di SDN Kertasari 01 berlangsung hari Senin-Sabtu, dimulai dari Pukul 07.30 sampai 11.30 WIB. Selama penugasan, penulis dan rekan-rekan mahasiswa membantu guru kelas di masing-masing rombongan belajar dengan strategi pembelajaran yang interaktif dan komunikatif, khususnya menggalakkan kegiatan literasi-numerasi yang masih rendah di SDN Kertasari 01.
Adapun upaya yang kami lakukan adalah menyediakan buku-buku cerita di Pojok Literasi, membacakan fabel/dongeng pada siswa dan meminta mereka untuk ikut serta menebak kelanjutan cerita maupun menyebutkan pesan moral dari cerita yang telah dibacakan, membiasakan literasi sebelum pembelajaran, dan menayangkan video sebagai bentuk adaptasi teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar.
Sementara dalam pembelajaran numerasi, kami menerapkan strategi pembelajaran langsung seperti bermain drama kegiatan di sebuah pasar untuk mengenalkan para siswa bagaimana cara tawar-menawar, menerapkan diskon, dan menggunakan uang dengan bijak sesuai kebutuhan.