Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wanita Berkerudung Merah

22 Juni 2020   11:05 Diperbarui: 22 Juni 2020   11:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Di tengah guyuran hujan malam itu
Aku melihatnya sedang terduduk
Dia si wanita berkerudung merah
Dia yang selalu hadir dalam malamku

Teruntukmu yang selalu hadir di malamku
Teruntukmu yang selalu menghantui mimpiku
Teruntukmu lagi yang selalu hadir disisiku
Aku mohon tenangkanlah dirimu

Bagai seekor burung dalam sangkar
Yang dimana tak ada jalan untuk keluar
Beginilah aku saat ini juga
Berusaha lari dari bayang-bayangnya

Sesekali ia berkata:
Temanilah aku dalam kesendirianku
Namun tak sekalipun aku acuh padanya
Sungguh ia hanya bayang-bayang masa lalu 

Tak jarang dikala malam ia datang
Memelukku dalam kehangatan
Sesekali ia berbisik:
Temanilah aku dalam kesendirianku
Lagi lagi aku acuh tak acuh

Kini ia datang dimalam yang hujan
Menampakkan dirinya dalam keindahan
Wajahnya mengisyaratkan perpisahan
Untuk yang terakhir kalinya ia berkata:
Temanilah aku dalam kesendirianku

Untuk yang terakhir kali pula aku menolaknya
Dalam kesendiriannya ia pergi
Meninggalkanku seorang diri
Sampai jumpa nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun