Di tengah guyuran hujan malam itu
Aku melihatnya sedang terduduk
Dia si wanita berkerudung merah
Dia yang selalu hadir dalam malamku
Teruntukmu yang selalu hadir di malamku
Teruntukmu yang selalu menghantui mimpiku
Teruntukmu lagi yang selalu hadir disisiku
Aku mohon tenangkanlah dirimu
Bagai seekor burung dalam sangkar
Yang dimana tak ada jalan untuk keluar
Beginilah aku saat ini juga
Berusaha lari dari bayang-bayangnya
Sesekali ia berkata:
Temanilah aku dalam kesendirianku
Namun tak sekalipun aku acuh padanya
Sungguh ia hanya bayang-bayang masa laluÂ
Tak jarang dikala malam ia datang
Memelukku dalam kehangatan
Sesekali ia berbisik:
Temanilah aku dalam kesendirianku
Lagi lagi aku acuh tak acuh
Kini ia datang dimalam yang hujan
Menampakkan dirinya dalam keindahan
Wajahnya mengisyaratkan perpisahan
Untuk yang terakhir kalinya ia berkata:
Temanilah aku dalam kesendirianku
Untuk yang terakhir kali pula aku menolaknya
Dalam kesendiriannya ia pergi
Meninggalkanku seorang diri
Sampai jumpa nanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H