Mohon tunggu...
Syah Surya Adrinata
Syah Surya Adrinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Health Stundent and Technology Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Bersama Komunitas Program Kampung Emas Madani 2.0 di Kelurahan Perah Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya

28 Desember 2023   10:50 Diperbarui: 28 Desember 2023   11:09 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi BBK Kampung Emas 2.0 Kelompok 64

Stunting adalah kondisi dimana anak dan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Stunting bisa menimbulkan dampak negatif seperti gangguan fisik dan kognitif pada anak, peningkatan risiko dan kematian akibat penyakit, dan penghambatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan bangsa. 

Oleh karena itu, penanggulangan stunting menjadi salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) dalam upaya menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi pada tahun 2030. Untuk itu, pada tahun ini, Universitas Airlangga, terutama Program Studi Gizi FKM UNAIR Bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan BBK Tematik Kampung Emas dengan tema Kampung Emas.

Program Kampung Emas 2.0 merupakan salah satu bentuk KKN-BBK yang berfokus pada isu atau tema tertentu sesuai dengan Peraturan Rektor Unair No 4 tahun 2020, Bab II Pasal 2. Program ini merupakan bentuk kontribusi nyata untuk mendukung program prioritas nasional dalam menurunkan prevalensi balita stunting di Surabaya dan pengembangan sumber daya manusia. 

Berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Surabaya pada tahun 2022 turun tajam menjadi 4,8 persen (923 balita) dari sebelumnya 28,9 persen (6.722 balita) pada tahun 2021. Angka ini lebih rendah dari prevalensi stunting di Jawa Timur (19,2 persen) dan Indonesia (21,6 persen). Penurunan ini merupakan hasil dari kerja keras lintas sektor yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan berbagai pihak, seperti akademisi, perguruan tinggi, Kader Surabaya Hebat, dan LSM.

Program Kampung Emas 2.0 ini betujuan dalam memberikan intervensi gizi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya calon pengantin, ibu hamil, balita, dan anak-anak, untuk mencegah dan mengatasi stunting. Sehingga pemerintah Kota Surabaya melakukan upaya percepatan penurunan stunting di Kota Surabaya dengan Program Kampung Emas 2.0 (Eliminasi Masalah Stunting) melalui kegiatan LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beraga, Berbasis Hewani). 

Lokasi pelaksanaan KKN Program Kampung Emas kelompok 64 yang berada di Kelurahan Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Anggota Program Kampung Emas ini terdiri dari dua mahasiswa yang berasal dari Fakultas berbeda, yaitu dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan.

Program BBK Kampung Emas 2.0 ini dilakukan pendampingan terhadap 6 orang ibu hamil dan 4 orang calon pengantin. pendampingan ini meliputi monitoring konsumsi laduni dan edukasi gizi. Pada edukasi gizi ini juga dilakukan Formulasi Pangan Beriman yaitu pembuatan Lumpia Basah Ikan Tongkol yang memiliki klaim kandungan gizi sumber protein dan tinggi vitamin A, formulasi ini menggunakan bahan baku ikan tongkol, wortel, dan bengkuang. Selain itu, juga dilakukan kegiatan dokumentasi PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) kepada balita dampingan yang mengalami stunting.

Dengan terlaksananya BBK Kampung Emas MADANI 2.0 dari Bulan Oktober sampai November tahun 2023 di Kelurahan Perak barat, Kecamatan Krembangan. Diharapkan akan berkontribusi dalam perbaikan dan peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku  ibu hamil dan calon pengantin sehingga akan berkontribusi terhadap penurunan prevalensi stunting di Kelurahan Perak Barat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun