Mohon tunggu...
Syahrvina
Syahrvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menyanyi dan menari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reproduksi Manusia dalam Perspektif Islam: Pandangan Maurice Bucaille

19 November 2023   10:04 Diperbarui: 19 November 2023   10:05 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

C. Tujuan Diciptakan Manusia

          Reproduksi manusia di muka bumi ini mempunyai misi yang jelas. Ada tiga misi yang dilaksanakan oleh manusia, yaitu misi yang pertama untuk beribadah (QS. Adz-Dzariyat: 56), misi fungsional sebagai khalifah ( QS. Al-Baqarah: 30), dan misi operasional untuk memakmurkan bumi ( QS. Hud: 61). 

         Jelaslah bahwa tujuan penciptaan manusia yang kedua adalah beribadah kepada Tuhan suatu bentuk perilaku yang tulus untuk menghormati ketuhanan. Dalam memuja Tuhan, manusia harus berusaha untuk hidup dalam harmoni dan keselarasan dalam semua ciptaan Tuhan yang secara alami juga melakukan penyembahan kepada-Nya.

D. Gagasan Mengenai Reproduksi Manusia

        Sudah menjadi fakta umum bahwa reproduksi manusia terjadi melalui serangkaian proses yang dimulai dengan pembuahan sel telur di saluran tuba (pembuluh darah halus yang menghubungkan rahim dan area ovarium pada sistem reproduksi wanita (manusia).
 Betina (hewan tinggi). Sel telur ini dipisahkan dari ovarium dan sedang dalam perjalanan melalui siklus menstruasi.
      Proses awal berkembang biaknya manusia merupakan peristiwa yang  ditentukan oleh Allah SWT pada waktu tertentu.
 Reproduksi manusia terjadi melalui proses umum dalam artian setelah  manusia pertama yaitu Nabi Adam As, Allah SWT yang menentukan keadaan proses reproduksi manusia pada tahapan selanjutnya.
      Proses reproduksi manusia pertama  ditentukan dalam beberapa tahap. Hal ini menunjukkan  kekuasaan Allah SWT sebagai pencipta alam dan segala isinya. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai Khilafah di muka bumi.
     Reproduksi manusia memiliki dampak yang sangat positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, memungkinkan manusia menciptakan alat untuk mengidentifikasi organ-organ tubuh  secara fisik dan mental. Adapun mengenai proses reproduksi manusia dijelaskan dalam Al-Quran dan kita juga dapat memahami proses reproduksi menurut Al-Qur'an. 

    Salah satu penelitinya, Maurice Bucaille, adalah pakar pengobatan Perancis. Ia mengembangkan pembahasan proses reproduksi manusia dalam Al-Qur'an yang diyakininya salah memahami makna Al-Qur'an, khususnya terkait reproduksi manusia.
 Al-Qur'an berbeda dari semua ini dalam menyebutkan lokasi pasti dari mekanisme tersebut dan menyebutkan tahap-tahap spesifik reproduksi tanpa memberikan materi palsu. Semuanya dijelaskan secara sederhana sehingga semua orang dapat memahaminya dan sangat konsisten dengan apa yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan. Dan  semua penjelasan dalam Al Quran sangat jelas dan mudah  dipahami oleh semua orang.
     Bahkan Maurice Bucaille percaya bahwa Al-Quran adalah fundamental dan konsep-konsepnya konsisten dengan penemuan-penemuan ilmiah di masa depan. Sebagaimana diketahui, proses reproduksi manusia diawali dengan penyuntikan air mani ke dalam rahim wanita. Benih  berasal dari mereka yang  diciptakan dalam bentuk yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk disebut benih.
Bijinya berasal dari sari makanan yang diolah di dalam organ tubuh pria.
      Akibat pembuahan yang terjadi di dalam rahim seorang wanita atau  ibu, maka air mani yang  bercampur dengan sel telur membentuk gumpalan darah, segumpal daging, yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Ketika sebagian ilmuwan berpendapat bahwa Al-Qur'an tidak setuju dengan penemuan ilmu pengetahuan di abad ini, bahkan Maurice Bucaille pun sangat tidak setuju. Dia mengatakan tidak ada keraguan tentang konsep Al-Quran. 
 

 


 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun