Edukasi Sekolah Siaga Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana di SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya Oleh BPBD Jawa Timur dan Mobil Edukasi Penangulangan Bencana ( MOSIPENA)
Dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam, penting bagi kita untuk mempersiapkan generasi muda agar mampu menghadapi situasi darurat dengan baik. Di tengah meningkatnya risiko bencana, SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan MOSIPENA, pada Hari Selasa, 17 Desember 2024 di Lapangan SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya Jalan Gresik No. 39 Surabaya mengimplementasikan program edukasi sekolah siaga bencana dan pengurangan risiko bencana. Aktivitas ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga membangun kesadaran dan kesiapsiagaan mereka dalam menghadapi kemungkinan bencana di masa depan.
Edukasi mengenai bencana sangat penting, terutama bagi anak-anak Khususnya di SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya. Mereka adalah generasi penerus yang akan meneruskan pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan kepada mereka. Dengan menyelenggarakan program pendidikan tentang siaga bencana, SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya melatih siswa-siswi untuk menjadi lebih responsif dan tanggap terhadap bencana. Pemahaman tentang jenis-jenis bencana seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran, serta cara menghadapinya, menjadi pondasi yang vital untuk keselamatan diri dan orang lain.
Kegiatan edukasi yang telah disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan MOSIPENA di SMP Kemala Bhayangkari 6 Surabaya meliputi Materi Management Penanggulangan Bencana, Management Sekolah Aman Bencana Bahasan yang meliputi
  1.  Satuan Pendidikan Aman Bencana
  2. Tujuan
  3. 3 pilar Aman Bencana
  4. Kajian Risiko
  5.  SOP Evakuasi
  6. Peta dan Rambu Jalur Evakuasi + Titik kpul
  7. Evakuasi Mandiri
  8. Simulasi Gempa
  9. Simulasi Pemadaman Api/kebakaran
 Kurikulum yang diterapkan mencakup pemahaman dasar tentang bencana, isyarat darurat, dan cara berkomunikasi selama terjadinya bencana. Dalam sesi Kegiatan ini, siswa diajak untuk belajar melalui simulasi nyata, sehingga mereka dapat merasakan dan memahami bagaimana cara bereaksi dengan cepat dan tepat dalam kondisi darurat.
Melalui kerja sama dengan BPBD Jawa Timur, program ini menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menyenangkan. Para petugas dari BPBD Jatim dan Petugas MOSIPENA memberikan pelatihan langsung kepada siswa dan guru, serta menyampaikan materi dengan cara yang mudah dipahami. Ini membantu siswa untuk tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam situasi nyata.
Peran aktif siswa dalam kegiatan pengurangan risiko bencana akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial yang tinggi. Mereka menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, mampu berbagi pengetahuan dan meningkatkan kesadaran bencana di kalangan teman-teman dan anggota keluarga. Ini adalah langkah penting untuk membangun komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana.
Lebih jauh lagi, dengan adanya pendidikan ini, diharapkan akan tercipta generasi muda yang lebih peka terhadap ancaman bencana, serta memiliki kemampuan untuk melakukan mitigasi secara mandiri. Ketika siswa memahami pentingnya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun masyarakat yang aman dan siap menghadapi bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H