Mohon tunggu...
Syahrul Nur Anwar
Syahrul Nur Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Medioker

Setelah merobek rahim, inginnya sih ngerobek dunia

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kegagalan dan Istilah dari Bahasa Jerman: Sehnsucht

14 Juli 2023   04:51 Diperbarui: 14 Juli 2023   05:04 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari ini lagi-lagi saya mendapati diri dalam keadaan gagal perihal membangun masa depan, katakanlah yang cerah. Kegagalan ini dirangkum dalam dua jam fafifuwasweswos yang terkesan penuh makna. Tapi dewasa ini, agaknya bagaimana saya menyikapi kegagalan banyak berubah, tidak semelodramatis dulu dan melebih-lebihkan apa-apa yang ada--- walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa namanya  kegagalan ya  tetap kegagalan, selalu ada perasaan kecewa---mungkin hal demikian disebabkan oleh pengalaman dan pemahan saya yang bertambah, semoga.

Ketika kegagalan yang entah keberapa ribu dan juta kalinya ini sedikit menyengat saya. saya jadi teringat  istilah dalam Bahasa Jerman: Sehnsucht, yakni kerinduan yang menyakitkan akan sesuatu yang dalam proses pencapaiannya tampak tanpa harapan, bisa juga tidak pasti serta jauh. Sehnsucht, atau kerinduan akan sesuatu ini lebih condong mengacu pada pengejaran kita akan keadaan ideal kebahagiaan dan makna, cara kita berjuang untuk keinginan yang tidak dapat diwujudkan serta pemenuhan terhadap kehidupan yang tidak lengkap dan tidak sempurna.

Atau kisah Sysyphus yang mendapat hukuman dari dewa Zeus, yakni keadaan absurd yang menimpanya.  Walaupun bukan gaya filsafat yang membahas sesuatu secara singkat, tapi persetan toh saya bukan seorang filsuf. Dan sejauh pemahaman saya singkatnya, adalah seperti Sysyphus: manusia selalu berada dalam suatu kondisi di mana kita yang selalu ingin dan kenyataan yang tidak mungkin 'absurditas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun