Program pembinaan mahasiswa wirausaha (P2MW) merupakan program penguatan ekosistem kewirausahaan di Perguruan Tinggi berupa pembinaan, pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha/bisnis kepada mahasiswa peserta P2MW. Mahasiswa peserta P2MW berkesempatan untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berwirausaha di perguruan tinggi. Program ini sangat penting bagi perguruan tinggi dan mahasiswa dalam mencetak mahasiswa wirausaha serta membentuk ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi.
Mahasiswa program studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar (UTU) Aceh Barat berhasil mendapatkan pendanaan P2MW dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek tahun 2023 untuk kriteria usaha tahapan awal, yang memiliki syarat: i) usaha memiliki prototipe produk yang terdokumentasi; ii) sudah melakukan validasi masalah dan solusi (problem solution fit), iii) belum melakukan penjualan atau belum memiliki jejak usaha (traction); dan iv) proyeksi laba rugi dan arus kas.
Adapun aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa pelaksana P2MW Akuakultur adalah usaha produksi pakan ikan lele melalui brand PAKLEE. PAKLEE merupakan i) usaha produksi pakan untuk komoditi ikan lele (core utama), dan ikan nila, ayam (tambahan), ii) merupakan tahapan usaha awal dan skala produksinya masih kecil.
Mahasiswa pelaksana P2MW telah berhasil melakukan kegiatan produksi dan memiliki 2 produk awal yaitu pakan ikan lele (crude protein 32%) dibanderol dengan harga Rp.12.000/kg dan pakan ikan nila (crude protein 28%) dibanderol dengan harga Rp.10.000/kg, masing-masing tersaji dalam kemasan 500 g dan 10 kg.
Sedangkan pemasaran produk tersebut telah dilakukan kerjasama dengan beberapa unit penjualan benih ikan dan SMKN Perikanan di Kabupaten Nagan Raya. Selain itu produk juga dapat diakses secara marketplace (Tokopedia: PAKLEE).Â
Kedepan mahasiswa pelaksana P2MW berencana melakukan pengembangan produk/riset berupa i) peningkatan kapasitas mesin produksi, ii) peningkatan kualitas material produk dan ii) pembuatan tempat display produk.
Afrizal Hendri selaku DPL terus melakukan pendampingan secara berkala dilokasi produksi PAKLEE, sehingga program dan anggaran yang telah direncanakan dapat direalisasikan dengan baik. Diakhir wawancara, DPL menghaturkan terimakasih kepada pimpinan UTU, PKM center, University Farm UTU, Prodi Akuakultur yang telah berkontribusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H