Mohon tunggu...
Syahrul Hidayat
Syahrul Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Melawan Waktu

29 Juli 2022   16:18 Diperbarui: 29 Juli 2022   16:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Waktu berdentang di sepertiga malam, bersama keheningan malam yang membelenggu seakan mengajak untuk bercengkrama. Tetapi, hati dan fikiran terus di ombang ambingkan oleh deru ombak, tekadang aku merasa ingin menyerah pada apa yang sudah menjadi rencana di awal. Rasa sakit seakan di tusuk ribuan jarum ketika dalam meratapi kesunyian malam, seakan ingin melawan waktu untuk tidak bergerak sebentar saja.

Entah kenapa proses selalu membawa rintangan yang begitu berat, ketika cinta, kuliah dan orang tua bersamaan masuk di satu pintu membuat kepala serasa ingin pecah menjadi beberapa bagian yang pada akhirnya sujud kepada yang kuasa adalah jalan satu-satunya. Mungkin aku adalah pendosa yang paling buruk yang hanya datang kepadanya ketika lagi butuh saja.

Dan setelah itu, setelahnya diperjuangkan. Apa?? Selanjutnya apa? Apakah yang kita perjuangkan sesuai dengan hasil yang kita inginkan? Setelah dengan sekuat tenaga, setelah dengan usaha dan mati-matian bertarung dengan waktu, apa yang kita dapat? Sesuaikah?

Jika boleh, mari kita berhenti sejenak, pejamkan mata, ambil nafas yang dalam dan kemudian pelan - pelan dihembuskan, sambil memikirkan dengan tenang apa yang sudah dilakukan untuk 1 bulan pertama tahun 2022 ini? Resolusi apa saja yang sudah dicapai ? Kehidupan seperti apa yang sudah dilewati selama masa waktu itu? Kebahagiaankah ? Kesempurnaan hidupkah versi masing-masing yang sudah dilalui? Atau kebalikannya? Berapa banyak perbuatan yang telah dilakukan ( sengaja atau tidak ) yang merugikan orang lain dan lingkungan? Berapa banyak perbuatan yang telah dilakukan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan?

Dan apapun itu, bagaimanapun caramu dalam menjalani hidup ini, tetaplah ingat, bahwa satu detik itu hanya berlaku untuk satu detik itu saja, satu detik yang sama itu tidak akan pernah terulang lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun