Mohon tunggu...
syahrul hamidi
syahrul hamidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai mahasiswa biasa

Privasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Ethnomethodology Harold Garfinkel dalam Masyarakat Pedesaan

28 Oktober 2022   07:45 Diperbarui: 28 Oktober 2022   07:52 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Harold Garfinkel Lahir pada tahun 1917 dan menyelesaikan studi doktoral pada tahun 1952 di Universitas Harvard. Kemudian dia mengajar di Universitas Ohio selama dua tahun, tetapi kemudian berpindah ke Universitas California, Los Angeles hingga usia pensiun. Di universitas tersebut, dia membuka semacam pusat pelatihan bagi mahasiswa yang melakukan studi-studi etnometodologis.

Munculnya teori ini masih ada kaitannya denga Tokoh Sosiologi, Yaitu Talcott Parson dengan Teorinya struktur tindakan social, dimana teori etnometdologi membahas mengenai orang-orang awam atau masyarakat biasa(yang bukan ahli-ahli ilmu sosial) untuk bisa memberi makna atau  memunculkan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam situasi dimana mereka berinteraksi.

Harold Garfinkel dengan teorinya etnometodologi ini tidak sejalan dengan pemikiran Emile Durkhem tentang fakta sosiologi yang mana Emile Durkhem mengatakan Fakta sosial mempunyai realitas objektif yang ada di luaran sana, sedangkan Harold Garfinkel berpendapat bahwa realitas objektif yaitu kenyataan sosial sebagai pencapaian atau sebuah kontruksi yang di bangun secara terus menerus melalui kegiatan sehari hari, fakta sosial menurut Garfinkel adalah suatu pencapaian yang di bentuk bukan sesuatu yang di beri.

fokusnya Etnometodologi pada kegiatan yang dilakukan masyarakat sehari hari agar dapat di pahami dan dimaknai dengan rasional, ada pepatah mengatakan "orang pedesaan mempunyai beribu-ribu cara untuk memahami suatu permasalahan sosial"  etnometodologi juga berfokus pada cara-cara yang digunakan masyarakat dalam mengartikan dunia sosialnya.

masyarakat desa lebih di kenal sebagai orang yang awam yang belum sepenuhnya tau tentang kemajuan technologi yang ada di zaman sekarang,  masyarakat pedesaan masih kental dengan yang namanya adat-adat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, mereka masih belum sepenuhnya terlepas dari hal itu, kehidupan masyarakat desa sebagai mana kehidupan di kota, hanya saja yang membedakan disini hanyalah sebuah sistem yang terjadi atau yang diterapkan.

pada umumnya masyarakat yang ada di desa menjalani hidup tanpa adanya suatu pertanyaan-pertanyaan yang sepele di benak mereka,namun disisi lain dalam pertanyaan yang sepele tersebut mengandung makna dan yang menjadi fokus kita yaitu bagai mana orang tersebut menilai suatu tindakan yang bisa di terima oleh akal contoh, seperti kita menunggu pelanggan untuk membeli barang dagangan kita, namun pada akhirnya ada seseorang ODGJ mengambil barang dagangan kita tanpa membayarnya, dari sini kita kebingungan untuk mengambil keputusan, disisi lain kita memaklumi karena orang tersebut ODGJ, disisilain juga orang tersebut mengambil barang dagangan kita tanpa membayarnya. 

masyarakat pedesaaan cenderung penurut pada para tetua kampung, secara tidak langsung mereka menyadari fungsi yang ada pada tatanan desa tersebut, hal ini menggambarkan sebagi struktur sosial yang ada, masyarakat paham akan tugas mereka walaupun dalam masalah pereaturan negara kadang tidak begitu mengerti namu dalam masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun