Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan Pegawai Negeri Sipil selain sebagai bagian dari eksekutif juga terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya seperti  lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif. Selain bertugas di cabang eksekutif, pegawai negeri sipil juga dipekerjakan di lembaga yudikatif dan legislatif. Sebuah program di mana sejumlah besar pelamar yang cocok tertarik dan diterima untuk lowongan tertentu dengan cara yang sangat efisien merupakan strategi rekrutmen yang sangat baik. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa pemerintah daerah bertugas menyelenggarakan manajemen pegawai negeri di daerah, dengan menitikberatkan pada kualitas pegawai untuk menghasilkan tenaga profesional.
Oleh karena itu, di era reformasi birokrasi saat ini, tata cara penerimaan pegawai negeri sipil dan aparatur sipil negara perlu disesuaikan dengan mempertimbangkan analisis jabatan, analisis beban kerja, analisis kebutuhan, dan rasio anggaran pegawai masing-masing daerah. Selain itu, pemerintah akan menerapkan kebijakan yang menetapkan berbagai tingkat ambang batas (passing grade) untuk menentukan tingkat kelulusan.
Istilah "analisis jabatan" berasal dari istilah bahasa Inggris "analisis jabatan", yang mengacu pada proses yang sering digunakan untuk mengumpulkan rincian posisi secara langsung dan menyeluruh. Teknik yang dimaksud mencakup observasi posisi dan pelaporan data yang dikumpulkan melalui observasi dan percakapan dengan anggota staf, manajer, dan individu lain yang dianggap memiliki pengetahuan penting. Analisis jabatan merupakan komponen utama dari setiap program manajemen manusia.
Deskripsi jabatan dan persyaratan jabatan adalah dua dokumen penting yang dibuat selama proses analisis jabagan. Deskripsi jabatan memberikan gambaran tentang tugas, kewajiban, lingkungan, dan tanggung jawab peran tertentu. Persyaratan jabatan mencantumkan kualifikasi yang dibutuhkan seorang karyawan, termasuk tingkat pendidikan, pengalaman yang relevan, dan pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
Kelebihan posisi tersebut menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan seorang pekerja, seperti tingkat pendidikan, pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan, dan pengetahuan, keterampilan, atau pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang ada. Aspek terpenting dalam manajemen sumber daya manusia adalah analisis pekerjaan. Dimungkinkan untuk menentukan jumlah pegawai yang harus dipekerjakan oleh suatu organisasi tertentu dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang anggota staf dengan menggunakan analisis personalia.
Analisis jabatan berfungsi sebagai landasan pembentukan perencanaan dengan mengidentifikasi kebutuhan karyawan. Kuantitas dan kaliber pegawai negeri sipil yang dibutuhkan oleh suatu unit organisasi untuk melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien dapat ditentukan secara tepat melalui analisis jabatan. Jumlah pendanaan negara bagian yang tersedia bagi pemerintah federal dan pemerintah daerah sangat menentukan jumlah pegawai negeri sipil yang dipekerjakan. Oleh karena itu, faktor yang paling mendasar yang perlu diperhatikan adalah kemampuan APBN, meskipun formasinya dibuat secara logis berdasarkan temuan analisis jabatan yang memastikan kebutuhan pegawai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI