Dua puluh tujuh
Adalah angka yang cukup panjang untuk hidup
Meski masih terlalu pendek bagi sebuah kematian
Pukul dua belas malam
Ia mengucap salam
Kepada dirinya yang lain.
Kau masih sehat dan mengenang,
yang kita lihat di jendela adalah masa silam.
Jaga kenangan ini untuk seseorang
di masa depan, katanya
Lalu ia tidur kembali
Selamat ulang tahun
Besok hari saat ia bangun,
Beberapa helai kumis di bawah hidungnya
Juga jenggot di sekitar dagunya
Semakin bertumbuh
Seseorang mesti mengajarinya
Cara bercukur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!